Tuesday, September 24, 2019

Modul Diklat Penguatan Kepala Sekolah

Secara etimologi, kepala sekolah merupakan padanan dari school principal yang tugas kesehariannya menjalankan principalship atau kekepalasekolahan. Istilah kekepalasekolahan mengandung makna sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah. Penjelasan ini dipandang penting, karena terdapat beberapa istilah untuk menyebut jabatan kepala sekolah, seperti administrasi sekolah (school administrator), pimpinan sekolah (school leader), manajer sekolah (school manajer), dan sebagainya.
Tugas utama kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mengatur situasi, mengendalikan kegiatan kelompok, organisasi atau lembaga, dan menjadi juru bicara kelompok. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terutama untuk memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah dituntut untuk berperan ganda, baik sebagai catalyst, solution givers, process helpers, dan resource linker.
Berdasarkan Permendikbud No. 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Pasal 9, dijeaskan bahwa Beban Kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas : a) manajerial; b) pengembangan kewirausahaan; dan c) supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah Pasal 21, huruf e, disebutkan bahwa Kepala Sekolah yang sedang menjabat sebagaimana dimaksud dalam huruf a yang belum memiliki Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (7). wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan penguatan Kepala Sekolah

Berikut saya sediakan modul-modul yang digunakan dalam diklat penguatan Kepala Sekolah. Untuk mengunduhnya, silahkan klik tautan dibawah ini :

00. Literasi Digital-PKS-26042019 final
01. Teknik Analisis Manajemen-PKS-26042019 final
02. Pengembangan RKS-PKS-26042019 final
03. Pengelolaan Keuangan-PKS-26042019 final
04. Pengelolaan Kurikulum-PKS-26042019 final
05. Sarana Prasarana-PKS-26042019 final
06. Pengelolaan Peserta Didik-PKS-26042019 april final
07. Pengelolaan PTK_PKS_26042019 final
08. Supervisi dan PK Guru_26042019
09. Supervisi dan PK Tendik-PKS-26042019
10. Rencana PKB-PKS-26042019
11. Kepemimpinan Perubahan-PKS-26042019
12 Pengembangan Kewirausahaan layout Pusdiklat 160419 (1)
13 Pengembangan Sekolah Berdasar 8 SNP-PKS-26042019

Demikian modul penguatan Kepala Sekolah, semoga bermanfaat.

Thursday, July 11, 2019

Pedoman Implementasi Mata Pelajaran Informatika Pada Kurikulum 2013

Muatan/mata pelajaran Informatika yang ditambahkan sebagai bagian dari Kurikulum 2013 merupakan mata pelajaran yang perlu diberikan sejak dini dan berkesinambungan untuk dapat siap dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yang tengah berlangsung secara global termasuk di Indonesia.
Implementasi Informatika di satuan pendidikan diharapkan dapat dilakukan berdasarkan desain proses pembelajaran yang disusun oleh guru secara kreatif, dengan mempertimbangkan konteks local dan ketersediaan fasilitas pendukung pembelajaran.
Untuk memberikan arah dan gambarab implementasi informatika di sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan buku Panduan Implementasi Informatika pada satuan pendidikan.
Untuk mengunduh buku tersebut silahkan klik/unduh dokumen dibawah ini.

Semoga bermanfaat.

Wednesday, July 10, 2019

Kata Kerja Operasional (KKO) Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi

Kemajuan zaman menuntut berbagai perubahan. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Pembelajaran zaman sekarang atau sering kita kenal dengan pembelajaran abad 21, membawa berbagai perubahan. Seperti pola berpikir anak dituntut untuk menerapkan Ketrampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Perubahan tersebut juga membawa perubahan indikator belajar siswa sesuai dengan tuntutan belajar abad 21.

Berikut adalah Kata Kerja Operasional (KKO) yang pasti digunakan oleh bapak/ibu guru dalam membuat indikator pencapaian kompetensi siswa maupun tujuan pembelajaran.

A. RANAH AFEKTIF

Menerima (A1) : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Menganut, Mematuhi, Meminati

Menanggapi (A2) : Menjawab, Membantu, Mengajukan, Mengkompromikan, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak.

Menilai (A3) : Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Mengusulkan, Menekankan, Menyumbang.

Mengelola (A4) : Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat, Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk.

Menghayati (A5) : Mengubah perilaku, Berakhlak mulia, Mempengaruhi, Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani, Menunjukkan, Membuktikan, Memecahkan

B. RANAH PSIKOMOTORIK

Menirukan (P1) : Menyalin, Mengikuti, Mereplikasi, Mengulangi, Mematuhi

Memanipulasi (P2) : Mendemonstrasikan, Memanipulasi, Membuat kembali, Membangun, Melakukan, Melaksanakan, Menerapkan, Mempraktikkan.

Presisi (P3) : Menunjukkan, Melengkapi, Menyempurnakan, Mengkalibrasi, Mengendalikan.

Artikulasi (P4) : Mempertajam, Membentuk, Menseketsa, Membangun, Mengatasi, Menggabungkan, Koordinat, Mengintegrasikan, Beradaptasi, Mengembangkan, Merumuskan, Memodifikasi.

Pengalamiahan (P5) : Memproduksi, Mencampur, Mengoperasikan, Mengemas, Mendesain, Menentukan, Mengelola, Menciptakan.

C. RANAH KOGNITIF

Mengingat (C1) : Membilang, Mendaftar, Menunjukkan, Menamai, Menandai, Membaca, Menghafal, Mengulang, Memilih, Melafalkan, Menuliskan, Menyebutkan.

Memahami (C2) : Menjelaskan, Mengkategorikan, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Menguraikan, Membedakan, Mendiskusikan, Mencontohkan, Mengemukakan, Menyimpulkan, Merangkum, Menjabarkan, Mengidentifikasi, Mengartikan, Menghitung.

Menerapkan (C3) : Menerapkan, Menggunakan, Menyelidiki, Mengoperasikan, Melaksanakan, Memproduksi, Memproses, Melakukan, Mengimplementasikan.

Menganalisis (C4) : Menganalisis, Mendiagnosis, Menyeleksi, Merinci, Mendiagramkan, Membagankan, Menelaah, Mengedit, Mengaitkan, Memilah.

Mengevaluasi (C5) : Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai, Mengkritik, Memprediksi, Menafsirkan, Mempertahankan, Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes, Memproyeksikan.

Menciptakan (C6) : Mengabstraksi, Menganimasi, Mengombinasikan, Mengarang, Membangun, Menciptakan, Mengkreasikan, Merancang, Merencanakan, Membentuk, Merumuskan, Menggabungkan, Memadukan, Mereparasi, Memproduksi, Merekonstruksi, Memodifikasi

Dalam pembelajaran digital, indikator atau kata kerja operasional berdasarkan Taksonomi Bloom yang direvisi, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :



Demikian informasi singkat tentang Kata Kerja Operasional berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi, semoga bermanfaat.

Sunday, July 7, 2019

Penataan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik

Seiring dengan waktu tidak dipungiri bahwa terjadi perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk salah satunya adalah perubahan nama sebuah program studi. Hal ini tentunya akan menjadikan sebagian orang menjadi bingung dengan perubahan nama program studi yang lama dan program studi yang baru.
Hal ini juga terjadi pada kalangan pendidik yang mengalami peubahan nama program studi yang telah ditempuhnya dengan program studi dengan nama yang baru. Banyak yang menanyakan dengan linieritasnya antara mata pelajaran yang diampu dengan perubahan nama program studi yang baru.
Banyak yang mempertanyakan hal tersebut, terutama pada guru-guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik dan mendapatkan tunjangan profesi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang linieritas guru yang telah memdapatkan sertifikat pendidik. Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Penataan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik.
Untuk mendapatkan peraturan tersebut, silahkan unduh dokumen dibawah ini :

  Semoga bermanfaat.

Buku Pegangan Narasumber/Guru Inti Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud, pada tahun 2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melaksanakan Program Pengembangan Kompetensi Pembelajaran.Program PKP bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Program ini dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Pembekalan Narasumber Nasional, Pembekalan Instruktur Nasional, Pembekalan Guru Inti dan selanjutnya Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasidi guru sasaran. Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan program, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar memfasilitasi kegiatan penyusunan Buku Pegangan Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur Nasional/Guru Inti Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran. Buku Pegangan Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur Nasional/Guru Inti ini telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Nasional dan Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills) serta berisi aktivitas - aktivitas pembelajaran yang dirancang untuk mendukung proses fasilitasi Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur Nasional/Guru Inti. Buku ini diharapkan dapat menjadi acuan fasilitasi bagi para peserta pembekalan untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang program yang akan dilaksanakan.  
Silahkan unduh dokumen dibawah ini :



Semoga bermanfaat.

Penilaian Berorientasi HOTS Pada Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi

Peran guru profesional dalam pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar peserta didik dan mengahsilkan lulusan yang berkualitas. Guru profesional adalah guru yang kompeten dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan kualitas pembelajaran sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama menyangkut kualitas lulusan peserta didik. Pengembangan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) merupakan program yang dikembangkan sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pada tahun 2018 telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). Peningkatan kualitas peserta didik salah satunya dilakukan melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kualitas pembelajaran juga perlu diukur dengan penilaian yang berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan sebuah buku pegangan guru yang memberikan keterampilan penilaian pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas penilaian yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas lulusan peserta didik. Untuk mengunduh silahkan unduh dokumen dibawah ini : 


Semoga Bermanfaat

Pedoman Pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi

Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalam hal ini peserta didik.
Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pembelajaran berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru profesional memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan prestasi peserta didik. Penelitian menunjukkan bahwa 30% prestasi peserta didik ditentukan oleh faktor guru.

Dalam upaya menjaga keprofesionalannya, guru senantiasa harus meng-update diri dengan melakukan berbagai pengembangan keprofesian berkelanjutan. Selama ini program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dikembangkan oleh Ditjen GTK didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru, lebih memfokuskan pada peningkatan kompetensi guru terutama dalam kompetensi pedagogi dan profesional, adapun Program PKP Berbasis Zonasi ini lebih memfokuskan pada upaya memintarkan siswa melalui pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Terkait dengan itulah, memintarkan siswa melalui pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi, pedoman ini dikembangkan.

Pedoman ini terdiri dari tujuh bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi (PKP Berbasis Zonasi), Bab III Pelaksanaan Program PKP Berbasis Zonasi, Bab IV Penilaian, Pensertifikatan dan Pelaporan, Bab V Standar Penyelenggaraan, Bab VI Penjaminan Mutu, dan Bab VI Penutup.

Untuk mengunduh Buku Pedoman PKP ini, silahkan unduh dokumen dibawah ini :


Semoga bermanfaat.

Saturday, July 6, 2019

Mengenal Phobia Pada Manusia

Sumber Gambar : hellosehat.com
Sebagai manusia biasa tentunya kita mempunyai rasa takut terhadap sesuatu. Rasa Takut yang berlebihan kadang akan menggangu aktivitas kita sehari-hari. Ada bermacam-macam istilah rasa takut terhadap sesuatu (phobia). Disini saya tuliskan bermacam-macam istilah phobia, yang mungkin ada manfaatnya bagi teman-teman, atau mungkin ingin tahu termasuk phobia apakah teman-teman (semoga nggak ada!)

A-

Ablutophobia- Fear of washing or bathing. (Takut Mencuci atau Mandi)
Acarophobia- Fear of itching or of the insects that cause itching.
Acerophobia- Fear of sourness.
Achluophobia- Fear of darkness. (Takut Kegelapan)
Acousticophobia- Fear of noise.
Acrophobia- Fear of heights. (Takut Ketinggian)
Aerophobia- Fear of drafts, air swallowing, or airbourne noxious substances.
Aeroacrophobia- Fear of open high places.
Aeronausiphobia- Fear of vomiting secondary to airsickness.
Agateophobia- Fear of insanity.
Agliophobia- Fear of pain.
Agoraphobia- Fear of open spaces or of being in crowded, public places like markets. Fear of leaving a safe place.
Agraphobia- Fear of sexual abuse.
Agrizoophobia- Fear of wild animals.
Agyrophobia- Fear of streets or crossing the street. (Takut Jalan Raya atau Menyeberang Jalan)
Aichmophobia- Fear of needles or pointed objects.
Ailurophobia- Fear of cats. (Takut kepada Kucing)
Albuminurophobia- Fear of kidney disease.
Alektorophobia- Fear of chickens.
Algophobia- Fear of pain.
Alliumphobia- Fear of garlic.
Allodoxaphobia- Fear of opinions.
Altophobia- Fear of heights.
Amathophobia- Fear of dust.
Amaxophobia- Fear of riding in a car.
Ambulophobia- Fear of walking.
Amnesiphobia- Fear of amnesia.
Amychophobia- Fear of scratches or being scratched.
Anablephobia- Fear of looking up.
Ancraophobia- Fear of wind. (Anemophobia) – Takut kepada Angin
Androphobia- Fear of men.
Anemophobia- Fear of air drafts or wind.(Ancraophobia)
Anginophobia- Fear of angina, choking or narrowness.
Anglophobia- Fear of England or English culture, etc.
Angrophobia - Fear of anger or of becoming angry.
Ankylophobia- Fear of immobility of a joint.
Anthrophobia or Anthophobia- Fear of flowers.
Anthropophobia- Fear of people or society.
Antlophobia- Fear of floods. (Takut kepada Banjir)
Anuptaphobia- Fear of staying single.
Apeirophobia- Fear of infinity.
Aphenphosmphobia- Fear of being touched. (Haphephobia)
Apiphobia- Fear of bees. (Takut kepada Lebah)
Apotemnophobia- Fear of persons with amputations.
Arachibutyrophobia- Fear of peanut butter sticking to the roof of the mouth.
Arachnephobia or Arachnophobia- Fear of spiders.
Arithmophobia- Fear of numbers.
Arrhenphobia- Fear of men.
Arsonphobia- Fear of fire. (Takut kepada Api)
Asthenophobia- Fear of fainting or weakness.
Astraphobia or Astrapophobia- Fear of thunder and lightning.(Ceraunophobia, Keraunophobia)
Astrophobia- Fear of stars or celestial space.
Asymmetriphobia- Fear of asymmetrical things.
Ataxiophobia- Fear of ataxia. (muscular incoordination)
Ataxophobia- Fear of disorder or untidiness.
Atelophobia- Fear of imperfection.
Atephobia- Fear of ruin or ruins.
Athazagoraphobia- Fear of being forgotton or ignored or forgetting.
Atomosophobia- Fear of atomic explosions.
Atychiphobia- Fear of failure.
Aulophobia- Fear of flutes.
Aurophobia- Fear of gold.
Auroraphobia- Fear of Northern lights.
Autodysomophobia- Fear of one that has a vile odor.
Automatonophobia- Fear of ventriloquist's dummies, animatronic creatures, wax statues - anything that falsly represents a sentient being.
Automysophobia- Fear of being dirty.
Autophobia- Fear of being alone or of oneself.
Aviophobia or Aviatophobia- Fear of flying. (Takut Terbang)


B-

Bacillophobia- Fear of microbes.
Bacteriophobia- Fear of bacteria.
Ballistophobia- Fear of missiles or bullets.
Bolshephobia- Fear of Bolsheviks.
Barophobia- Fear of gravity.
Basophobia or Basiphobia- Inability to stand. Fear of walking or falling.
Bathmophobia- Fear of stairs or steep slopes.
Bathophobia- Fear of depth. (Takut Kedalaman)
Batophobia- Fear of heights or being close to high buildings.
Batrachophobia- Fear of amphibians, such as frogs, newts, salamanders, etc.
Belonephobia- Fear of pins and needles. (Aichmophobia)
Bibliophobia- Fear of books. (Takut kepada Buku)
Blennophobia- Fear of slime.
Bogyphobia- Fear of bogeys or the bogeyman.
Botanophobia- Fear of plants. (Takut kepada Tanaman)
Bromidrosiphobia or Bromidrophobia- Fear of body smells.
Brontophobia- Fear of thunder and lightning. (Takut kepada Kilat dan Cahaya)
Bufonophobia- Fear of toads.


C-

Cacophobia- Fear of ugliness.
Cainophobia or Cainotophobia- Fear of newness, novelty.
Caligynephobia- Fear of beautiful women.
Cancerophobia or Carcinophobia- Fear of cancer.
Cardiophobia- Fear of the heart.
Carnophobia- Fear of meat.
Catagelophobia- Fear of being ridiculed.
Catapedaphobia- Fear of jumping from high and low places.
Cathisophobia- Fear of sitting.
Catoptrophobia- Fear of mirrors.
Cenophobia or Centophobia- Fear of new things or ideas.
Ceraunophobia or Keraunophobia- Fear of thunder and lightning.(Astraphobia, Astrapophobia)
Chaetophobia- Fear of hair.
Cheimaphobia or Cheimatophobia- Fear of cold.(Frigophobia, Psychophobia)
Chemophobia- Fear of chemicals or working with chemicals.
Cherophobia- Fear of gaiety.
Chionophobia- Fear of snow. (Takut kepada Salju)
Chiraptophobia- Fear of being touched.
Chirophobia- Fear of hands.
Chiroptophobia- Fear of bats. (Takut kepada Kelelawar)
Cholerophobia- Fear of anger or the fear of cholera.
Chorophobia- Fear of dancing.
Chrometophobia or Chrematophobia- Fear of money.
Chromophobia or Chromatophobia- Fear of colors.
Chronophobia- Fear of time.
Chronomentrophobia- Fear of clocks.
Cibophobia- Fear of food.(Sitophobia, Sitiophobia)
Claustrophobia- Fear of confined spaces.
Cleithrophobia or Cleisiophobia- Fear of being locked in an enclosed place.
Cleptophobia- Fear of stealing.
Climacophobia- Fear of stairs, climbing, or of falling downstairs.
Clinophobia- Fear of going to bed.
Clithrophobia or Cleithrophobia- Fear of being enclosed.
Cnidophobia- Fear of stings.
Cometophobia- Fear of comets.
Coimetrophobia- Fear of cemeteries.
Coitophobia- Fear of coitus.
Contreltophobia- Fear of sexual abuse.
Coprastasophobia- Fear of constipation.
Coprophobia- Fear of feces.
Consecotaleophobia- Fear of chopsticks.
Coulrophobia- Fear of clowns.
Counterphobia- The preference by a phobic for fearful situations.
Cremnophobia- Fear of precipices.
Cryophobia- Fear of extreme cold, ice or frost.
Crystallophobia- Fear of crystals or glass.
Cyberphobia- Fear of computers or working on a computer.
Cyclophobia- Fear of bicycles. (Takut Sepeda)
Cymophobia or Kymophobia- Fear of waves or wave like motions.
Cynophobia- Fear of dogs or rabies. (Takut kepada Anjing atau Rabies)
Cypridophobia or Cypriphobia or Cyprianophobia or Cyprinophobia - Fear of prostitutes or venereal disease.


D-

Decidophobia- Fear of making decisions. (Takut mengambil keputusan)
Defecaloesiophobia- Fear of painful bowels movements.
Deipnophobia- Fear of dining or dinner conversations.
Dementophobia- Fear of insanity.
Demonophobia or Daemonophobia- Fear of demons.
Demophobia- Fear of crowds. (Agoraphobia)
Dendrophobia- Fear of trees. (Takut kepada Pohon)
Dentophobia- Fear of dentists. (Takut kepada Dokter Gigi)
Dermatophobia- Fear of skin lesions.
Dermatosiophobia or Dermatophobia or Dermatopathophobia- Fear of skin disease.
Dextrophobia- Fear of objects at the right side of the body.
Diabetophobia- Fear of diabetes.
Didaskaleinophobia- Fear of going to school. (Takut pergi kesekolah)
Dikephobia- Fear of justice.
Dinophobia- Fear of dizziness or whirlpools.
Diplophobia- Fear of double vision.
Dipsophobia- Fear of drinking.
Dishabiliophobia- Fear of undressing in front of someone.
Domatophobia- Fear of houses or being in a house.(Eicophobia, Oikophobia)
Doraphobia- Fear of fur or skins of animals.
Doxophobia- Fear of expressing opinions or of receiving praise.
Dromophobia- Fear of crossing streets.
Dutchphobia- Fear of the Dutch.
Dysmorphophobia- Fear of deformity.
Dystychiphobia- Fear of accidents.


E-

Ecclesiophobia- Fear of church.
Ecophobia- Fear of home.
Eicophobia- Fear of home surroundings.(Domatophobia, Oikophobia)
Eisoptrophobia- Fear of mirrors or of seeing oneself in a mirror.
Electrophobia- Fear of electricity.
Eleutherophobia- Fear of freedom.
Elurophobia- Fear of cats. (Ailurophobia)
Emetophobia- Fear of vomiting.
Enetophobia- Fear of pins.
Enochlophobia- Fear of crowds.
Enosiophobia or Enissophobia- Fear of having committed an unpardonable sin or of criticism.
Entomophobia- Fear of insects.
Eosophobia- Fear of dawn or daylight.
Ephebiphobia- Fear of teenagers.
Epistaxiophobia- Fear of nosebleeds.
Epistemophobia- Fear of knowledge.
Equinophobia- Fear of horses. (Takut kepada Kuda)
Eremophobia- Fear of being oneself or of lonliness.
Ereuthrophobia- Fear of blushing.
Ergasiophobia- 1) Fear of work or functioning. 2) Surgeon's fear of operating.
Ergophobia- Fear of work.
Erotophobia- Fear of sexual love or sexual questions.
Euphobia- Fear of hearing good news.
Eurotophobia- Fear of female genitalia.
Erythrophobia or Erytophobia or Ereuthophobia- 1) Fear of redlights. 2) Blushing. 3) Red.


F-

Febriphobia or Fibriphobia or Fibriophobia- Fear of fever.
Felinophobia- Fear of cats. (Ailurophobia, Elurophobia, Galeophobia, Gatophobia)
Francophobia- Fear of France or French culture. (Gallophobia, Galiophobia)
Frigophobia- Fear of cold or cold things.(Cheimaphobia, Cheimatophobia, Psychrophobia)


G-

Galeophobia or Gatophobia- Fear of cats.
Gallophobia or Galiophobia- Fear France or French culture. (Francophobia)
Gamophobia- Fear of marriage.
Geliophobia- Fear of laughter.
Gelotophobia- Fear of being laughed at.
Geniophobia- Fear of chins.
Genophobia- Fear of sex.
Genuphobia- Fear of knees.
Gephyrophobia or Gephydrophobia or Gephysrophobia- Fear of crossing bridges.
Germanophobia- Fear of Germany or German culture.
Gerascophobia- Fear of growing old.
Gerontophobia- Fear of old people or of growing old.
Geumaphobia or Geumophobia- Fear of taste.
Glossophobia- Fear of speaking in public or of trying to speak. (Takut Berbicara didepan Umum)
Gnosiophobia- Fear of knowledge.
Graphophobia- Fear of writing or handwriting.
Gymnophobia- Fear of nudity.
Gynephobia or Gynophobia- Fear of women.


H-

Hadephobia- Fear of hell.
Hagiophobia- Fear of saints or holy things.
Hamartophobia- Fear of sinning.
Haphephobia or Haptephobia- Fear of being touched.
Harpaxophobia- Fear of being robbed.
Hedonophobia- Fear of feeling pleasure.
Heliophobia- Fear of the sun.
Hellenologophobia- Fear of Greek terms or complex scientific terminology.
Helminthophobia- Fear of being infested with worms.
Hemophobia or Hemaphobia or Hematophobia- Fear of blood. (Takut Pada Darah)
Heresyphobia or Hereiophobia- Fear of challenges to official doctrine or of radical deviation.
Herpetophobia- Fear of reptiles or creepy, crawly things.
Heterophobia- Fear of the opposite sex. (Sexophobia)
Hexakosioihexekontahexaphobia- Fear of the number 666.
Hierophobia- Fear of priests or sacred things.
Hippophobia- Fear of horses.
Hippopotomonstrosesquipedaliophobia- Fear of long words.
Hobophobia- Fear of bums or beggars.
Hodophobia- Fear of road travel.
Hormephobia- Fear of shock.
Homichlophobia- Fear of fog.
Homilophobia- Fear of sermons.
Hominophobia- Fear of men.
Homophobia- Fear of sameness, monotony or of homosexuality or of becoming homosexual.
Hoplophobia- Fear of firearms.
Hydrargyophobia- Fear of mercurial medicines.
Hydrophobia- Fear of water or of rabies.
Hydrophobophobia- Fear of rabies.
Hyelophobia or Hyalophobia- Fear of glass.
Hygrophobia- Fear of liquids, dampness, or moisture.
Hylephobia- Fear of materialism or the fear of epilepsy.
Hylophobia- Fear of forests.
Hypengyophobia or Hypegiaphobia- Fear of responsibility.
Hypnophobia- Fear of sleep or of being hypnotized.
Hypsiphobia- Fear of height.


I-

Iatrophobia- Fear of going to the doctor or of doctors.
Ichthyophobia- Fear of fish.
Ideophobia- Fear of ideas.
Illyngophobia- Fear of vertigo or feeling dizzy when looking down.
Iophobia- Fear of poison.
Insectophobia - Fear of insects.
Isolophobia- Fear of solitude, being alone.
Isopterophobia- Fear of termites, insects that eat wood.
Ithyphallophobia- Fear of seeing, thinking about or having an erect penis.


J-

Japanophobia- Fear of Japanese.
Judeophobia- Fear of Jews.


K-

Kainolophobia or Kainophobia- Fear of anything new, novelty.
Kakorrhaphiophobia- Fear of failure or defeat.
Katagelophobia- Fear of ridicule.
Kathisophobia- Fear of sitting down.
Kenophobia- Fear of voids or empty spaces.
Keraunophobia or Ceraunophobia- Fear of thunder and lightning.(Astraphobia, Astrapophobia)
Kinetophobia or Kinesophobia- Fear of movement or motion.
Kleptophobia- Fear of stealing.
Koinoniphobia- Fear of rooms.
Kolpophobia- Fear of genitals, particularly female.
Kopophobia- Fear of fatigue.
Koniophobia- Fear of dust. (Amathophobia)
Kosmikophobia- Fear of cosmic phenomenon.
Kymophobia- Fear of waves. (Cymophobia)
Kynophobia- Fear of rabies.
Kyphophobia- Fear of stooping.


L-

Lachanophobia- Fear of vegetables.
Laliophobia or Lalophobia- Fear of speaking.
Leprophobia or Lepraphobia- Fear of leprosy.
Leukophobia- Fear of the color white.
Levophobia- Fear of things to the left side of the body.
Ligyrophobia- Fear of loud noises.
Lilapsophobia- Fear of tornadoes and hurricanes.
Limnophobia- Fear of lakes.
Linonophobia- Fear of string.
Liticaphobia- Fear of lawsuits.
Lockiophobia- Fear of childbirth.
Logizomechanophobia- Fear of computers.
Logophobia- Fear of words.
Luiphobia- Fear of lues, syphillis.
Lutraphobia- Fear of otters.
Lygophobia- Fear of darkness.
Lyssophobia- Fear of rabies or of becoming mad.


M-

Macrophobia- Fear of long waits.
Mageirocophobia- Fear of cooking.
Maieusiophobia- Fear of childbirth.
Malaxophobia- Fear of love play. (Sarmassophobia)
Maniaphobia- Fear of insanity.
Mastigophobia- Fear of punishment.
Mechanophobia- Fear of machines.
Medomalacuphobia- Fear of losing an erection.
Medorthophobia- Fear of an erect penis.
Megalophobia- Fear of large things.
Melissophobia- Fear of bees.
Melanophobia- Fear of the color black. (Takut Warna Hitam)
Melophobia- Fear or hatred of music.
Meningitophobia- Fear of brain disease.
Menophobia- Fear of menstruation.
Merinthophobia- Fear of being bound or tied up.
Metallophobia- Fear of metal.
Metathesiophobia- Fear of changes.
Meteorophobia- Fear of meteors.
Methyphobia- Fear of alcohol.
Metrophobia- Fear or hatred of poetry.
Microbiophobia- Fear of microbes. (Bacillophobia)
Microphobia- Fear of small things.
Misophobia or Mysophobia- Fear of being contaminated with dirt or germs.
Mnemophobia- Fear of memories.
Molysmophobia or Molysomophobia- Fear of dirt or contamination.
Monophobia- Fear of solitude or being alone.
Monopathophobia- Fear of definite disease.
Motorphobia- Fear of automobiles.
Mottephobia- Fear of moths.
Musophobia or Muriphobia- Fear of mice.
Mycophobia- Fear or aversion to mushrooms.
Mycrophobia- Fear of small things.
Myctophobia- Fear of darkness.
Myrmecophobia- Fear of ants.
Mythophobia- Fear of myths or stories or false statements.
Myxophobia- Fear of slime. (Blennophobia)


N-

Nebulaphobia- Fear of fog. (Homichlophobia) – Takut kepada Kabut
Necrophobia- Fear of death or dead things.
Nelophobia- Fear of glass.
Neopharmaphobia- Fear of new drugs.
Neophobia- Fear of anything new.
Nephophobia- Fear of clouds.
Noctiphobia- Fear of the night.
Nomatophobia- Fear of names.
Nosocomephobia- Fear of hospitals.
Nosophobia or Nosemaphobia- Fear of becoming ill.
Nostophobia- Fear of returning home.
Novercaphobia- Fear of your step-mother.
Nucleomituphobia- Fear of nuclear weapons.
Nudophobia- Fear of nudity.
Numerophobia- Fear of numbers. (Takut kepada Angka)
Nyctohylophobia- Fear of dark wooded areas or of forests at night
Nyctophobia- Fear of the dark or of night. (Takut Kegelapan atau Malam)


O-

Obesophobia- Fear of gaining weight.(Pocrescophobia)
Ochlophobia- Fear of crowds or mobs.
Ochophobia- Fear of vehicles.
Octophobia - Fear of the figure 8.
Odontophobia- Fear of teeth or dental surgery.
Odynophobia or Odynephobia- Fear of pain. (Algophobia)
Oenophobia- Fear of wines.
Oikophobia- Fear of home surroundings, house.(Domatophobia, Eicophobia)
Olfactophobia- Fear of smells.
Ombrophobia- Fear of rain or of being rained on.
Ommetaphobia or Ommatophobia- Fear of eyes.
Omphalophobia- Fear of belly buttons.
Oneirophobia- Fear of dreams.
Oneirogmophobia- Fear of wet dreams.
Onomatophobia- Fear of hearing a certain word or of names.
Ophidiophobia- Fear of snakes. (Snakephobia)
Ophthalmophobia- Fear of being stared at.
Opiophobia- Fear medical doctors experience of prescribing needed pain medications for patients.
Optophobia- Fear of opening one's eyes.
Ornithophobia- Fear of birds.
Orthophobia- Fear of property.
Osmophobia or Osphresiophobia- Fear of smells or odors.
Ostraconophobia- Fear of shellfish.
Ouranophobia or Uranophobia- Fear of heaven.


P-

Pagophobia- Fear of ice or frost.
Panthophobia- Fear of suffering and disease.
Panophobia or Pantophobia- Fear of everything.
Papaphobia- Fear of the Pope.
Papyrophobia- Fear of paper.
Paralipophobia- Fear of neglecting duty or responsibility.
Paraphobia- Fear of sexual perversion.
Parasitophobia- Fear of parasites.
Paraskavedekatriaphobia- Fear of Friday the 13th.
Parthenophobia- Fear of virgins or young girls.
Pathophobia- Fear of disease.
Patroiophobia- Fear of heredity.
Parturiphobia- Fear of childbirth.
Peccatophobia- Fear of sinning or imaginary crimes.
Pediculophobia- Fear of lice.
Pediophobia- Fear of dolls.
Pedophobia- Fear of children.
Peladophobia- Fear of bald people.
Pellagrophobia- Fear of pellagra.
Peniaphobia- Fear of poverty.
Pentheraphobia- Fear of mother-in-law. (Novercaphobia)
Phagophobia- Fear of swallowing or of eating or of being eaten.
Phalacrophobia- Fear of becoming bald.
Phallophobia- Fear of a penis, esp erect.
Pharmacophobia- Fear of taking medicine.
Phasmophobia- Fear of ghosts.
Phengophobia- Fear of daylight or sunshine.
Philemaphobia or Philematophobia- Fear of kissing.
Philophobia- Fear of falling in love or being in love.
Philosophobia- Fear of philosophy.
Phobophobia- Fear of phobias.
Photoaugliaphobia- Fear of glaring lights.
Photophobia- Fear of light.
Phonophobia- Fear of noises or voices or one's own voice; of telephones.
Phronemophobia- Fear of thinking.
Phthiriophobia- Fear of lice. (Pediculophobia)
Phthisiophobia- Fear of tuberculosis.
Placophobia- Fear of tombstones.
Plutophobia- Fear of wealth.
Pluviophobia- Fear of rain or of being rained on.
Pneumatiphobia- Fear of spirits.
Pnigophobia or Pnigerophobia- Fear of choking of being smothered.
Pocrescophobia- Fear of gaining weight. (Obesophobia)
Pogonophobia- Fear of beards.
Poliosophobia- Fear of contracting poliomyelitis.
Politicophobia- Fear or abnormal dislike of politicians.
Polyphobia- Fear of many things.
Poinephobia- Fear of punishment.
Ponophobia- Fear of overworking or of pain.
Porphyrophobia- Fear of the color purple.
Potamophobia- Fear of rivers or running water.
Potophobia- Fear of alcohol.
Pharmacophobia- Fear of drugs.
Proctophobia- Fear of rectums.
Prosophobia- Fear of progress.
Psellismophobia- Fear of stuttering.
Psychophobia- Fear of mind.
Psychrophobia- Fear of cold.
Pteromerhanophobia- Fear of flying.
Pteronophobia- Fear of being tickled by feathers.
Pupaphobia - Fear of puppets. (Takut )
Pyrexiophobia- Fear of Fever.
Pyrophobia- Fear of fire.


Q-
R-

Radiophobia- Fear of radiation, x-rays. (Takut Radiasi, Sinar – X)
Ranidaphobia- Fear of frogs.
Rectophobia- Fear of rectum or rectal diseases.
Rhabdophobia- Fear of being severely punished or beaten by a rod, or of being severely criticized. Also fear of magic.(wand)
Rhypophobia- Fear of defecation.
Rhytiphobia- Fear of getting wrinkles.
Rupophobia- Fear of dirt.
Russophobia- Fear of Russians.


S-

Samhainophobia: Fear of Halloween.
Sarmassophobia- Fear of love play. (Malaxophobia)
Satanophobia- Fear of Satan.
Scabiophobia- Fear of scabies.
Scatophobia- Fear of fecal matter.
Scelerophibia- Fear of bad men, burglars.
Sciophobia Sciaphobia- Fear of shadows.
Scoleciphobia- Fear of worms.
Scolionophobia- Fear of school.
Scopophobia or Scoptophobia- Fear of being seen or stared at.
Scotomaphobia- Fear of blindness in visual field.
Scotophobia- Fear of darkness. (Achluophobia)
Scriptophobia- Fear of writing in public.
Selachophobia- Fear of sharks. (Takut kepada Hiu)
Selaphobia- Fear of light flashes.
Selenophobia- Fear of the moon. (Takut kepada Bulan)
Seplophobia- Fear of decaying matter.
Sesquipedalophobia- Fear of long words.
Sexophobia- Fear of the opposite sex. (Heterophobia)
Siderodromophobia- Fear of trains, railroads or train travel.
Siderophobia- Fear of stars. (Takut kepada Bintang)
Sinistrophobia- Fear of things to the left or left-handed.
Sinophobia- Fear of Chinese, Chinese culture.
Sitophobia or Sitiophobia- Fear of food or eating. (Cibophobia)
Snakephobia- Fear of snakes. (Ophidiophobia)
Soceraphobia- Fear of parents-in-law.
Social Phobia- Fear of being evaluated negatively in social situations.
Sociophobia- Fear of society or people in general.
Somniphobia- Fear of sleep.
Sophophobia- Fear of learning.
Soteriophobia - Fear of dependence on others.
Spacephobia- Fear of outer space.
Spectrophobia- Fear of specters or ghosts.
Spermatophobia or Spermophobia- Fear of germs.
Spheksophobia- Fear of wasps.
Stasibasiphobia or Stasiphobia- Fear of standing or walking. (Ambulophobia)
Staurophobia- Fear of crosses or the crucifix.
Stenophobia- Fear of narrow things or places.
Stygiophobia or Stigiophobia- Fear of hell.
Suriphobia- Fear of mice.
Symbolophobia- Fear of symbolism.
Symmetrophobia- Fear of symmetry.
Syngenesophobia- Fear of relatives.
Syphilophobia- Fear of syphilis.


T-

Tachophobia- Fear of speed. (Takut Kecepatan)
Taeniophobia or Teniophobia- Fear of tapeworms.
Taphephobia Taphophobia- Fear of being buried alive or of cemeteries.
Tapinophobia- Fear of being contagious.
Taurophobia- Fear of bulls. (Takut kepada Kerbau)
Technophobia- Fear of technology.
Teleophobia- 1) Fear of definite plans. 2) Religious ceremony.
Telephonophobia- Fear of telephones.
Teratophobia- Fear of bearing a deformed child or fear of monsters or deformed people.
Testophobia- Fear of taking tests.
Tetanophobia- Fear of lockjaw, tetanus.
Teutophobia- Fear of German or German things.
Textophobia- Fear of certain fabrics.
Thaasophobia- Fear of sitting.
Thalassophobia- Fear of the sea.
Thanatophobia or Thantophobia- Fear of death or dying. (Takut Kematian)
Theatrophobia- Fear of theatres.
Theologicophobia- Fear of theology.
Theophobia- Fear of gods or religion.
Thermophobia- Fear of heat.
Tocophobia- Fear of pregnancy or childbirth.
Tomophobia- Fear of surgical operations.
Tonitrophobia- Fear of thunder.
Topophobia- Fear of certain places or situations, such as stage fright.
Toxiphobia or Toxophobia or Toxicophobia- Fear of poison or of being accidently poisoned.
Traumatophobia- Fear of injury.
Tremophobia- Fear of trembling.
Trichinophobia- Fear of trichinosis.
Trichopathophobia or Trichophobia- Fear of hair. (Chaetophobia, Hypertrichophobia)
Triskaidekaphobia- Fear of the number 13.
Tropophobia- Fear of moving or making changes.
Trypanophobia- Fear of injections.
Tuberculophobia- Fear of tuberculosis.
Tyrannophobia- Fear of tyrants.


U-

Uranophobia or Ouranophobia- Fear of heaven.
Urophobia- Fear of urine or urinating.


V-

Vaccinophobia- Fear of vaccination.
Venustraphobia- Fear of beautiful women.
Verbophobia- Fear of words.
Verminophobia- Fear of germs.
Vestiphobia- Fear of clothing.
Virginitiphobia- Fear of rape.
Vitricophobia- Fear of step-father.


W-

Walloonphobia- Fear of the Walloons.
Wiccaphobia: Fear of witches and witchcraft.


X-

Xanthophobia- Fear of the color yellow or the word yellow.
Xenoglossophobia- Fear of foreign languages.
Xenophobia- Fear of strangers or foreigners.
Xerophobia- Fear of dryness.
Xylophobia- 1) Fear of wooden objects. 2) Forests.
Xyrophobia-Fear of razors.


Y-
Z-

Zelophobia- Fear of jealousy.
Zeusophobia- Fear of God or gods.
Zemmiphobia- Fear of the great mole rat.
Zoophobia- Fear of animals. (Takut kepada Binatang)


Demikian informasi tentang rasa takut yang berlebihan pada manusia (phobia), semoga bermanfaat.

Friday, July 5, 2019

Mengenal ISBN

Pengertian ISBN :
ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Oleh karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain.
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia. Perpustakaan Naasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit.

Fungsi ISBN
1.    Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit
2.    Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku
3.    Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London

Struktur ISBN
Nomor ISBN terdiri dari 13 digit dan dibubuhi huruf ISBN didepannya. Nomor tersebut terdiri atas 5 (lima) bagian. Masing-masing bagian dicetak dengan dipisahkan dengan tanda hyphen (-). Kelompok pembagian nomor ISBN ditentukan dengan struktur sebagai berikut:

Contoh : ISBN 978-602-8519-93-9
 Maksudnya adalah :

  •  Angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier) = 978
  • Kode kelompok (group identifier) = 602 (Default)
  • Kode penerbit (publisher prefix) = 8519
  • Kode Judul (title identifier) = 93
  • Angka pemeriksa (check digit) = 9


Terbitan yang dapat diberikan ISBN
1.        Buku tercetak (monografi) dan pamphlet
2.        Terbitan Braille
3.        Buku peta
4.        Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif
5.        Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
6.        Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di Internet)
7.        Salinan digital dari cetakan monograf
8.        Terbitan microform
9.        Software edukatif
10.    Mixed-media publications yang mengandung teks

Terbitan yang tidak dapat diberikan ISBN
1.        Terbitan yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.)
2.        Iklan
3.        Printed music
4.        Dokumen pribadi (seperti biodata atau profil personal elektronik)
5.        Kartu ucapan
6.        Rekaman musik
7.        Software selain untuk edukasi termasuk game
8.        Buletin elektronik
9.        Surat elektronik
10.    Permainan

Pencantuman ISBN
ISBN ditulis dengan huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca. Singkatan ISBN ditulis dengan huruf besar mendahului penulisan angka pengenal kelompok, pengenal penerbit, pengenal judul dan angka pemeriksa. Penulisan antara setiap bagian pengenal dibatasi oleh tanda penghubung, seperti contoh berikut:

ISBN 978-602-8519-93-9

Untuk terbitan cetak, ISBN dicantumkan pada:
  1. Bagian bawah pada sampul belakang (back cover)
  2. Verso (dibalik halaman judul) (halaman copyright)
  3. Punggung buku (spine) untuk buku tebal , bila keadaan memungkinkan

Sumber : Perpustakaan Nasional (https://isbn.perpusnas.go.id/Home/InfoIsbn)

Demikian informasi singkat tentang ISBN, semoga bermanfaat.

Thursday, July 4, 2019

Logo Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-74

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah selalu membuat Logo khusus untuk peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperungati setiap tanggal 17 Agusutus.
Pada tahun 2019 ini, kita semua bangsa Indonesia akan memperingati HUT kemerdekaan yang ke-74. Mungkin diantara kita sudah ada yang melakukan persiapan khusus untuk menyambut HUR RI tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara telah meluncurkan Logo Resmi dan Tema HUT RI ke-74 seperti dibawah ini :

  1. Tema dan Logo Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan Republik lndonesia Tahun 2019 [download]
  2. Partisipasi Menyemarakkan Bulan Kemerdekaan Tahun 2019 [download]
  3. Salinan Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 174 tahun 2019 - Pembentukan Panitia Pelaksana HUT Ke-74 Kemerdekaan RI Tahun 2019 [download]
  4. Logo HUT RI (.ai) [download]
  5. Logo HUT RI warna merah (.jpg) [download]
  6. Logo HUT RI warna putih (.jpg) [download]
  7. Logo HUT RI warna hitam (.png) [download]
  8. Logo HUT RI warna merah (.png) [download]
Demikian informasi singkat meneganai Logo HUT RI ke-74, semoga bermanfaat 

Cara Penulisan Daftar Pustaka

Salah satu syarat dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah adalah mencantumkan sumber rujukan yang jelas pada tulisan kita. Semua sumber ruujukan harus ditulis dalam kepustakaan atau Daftar Pustaka. Secara umum tata cara penulisan Daftar Pustaka adalah, sbb :
1.   Daftar Pustaka disusun berdasarkan alfabetis tanpa nomor.
2.   Penulisan daftar pustaka dengan spasi single ( 1 Spasi )
3.   Pencantuman sumber dengan nama penulis yang sama dan judul tulisan berbeda, nama penulis ditulis lengkap.
4.   Jika terdapat sumber berbeda dari satu penulis pada tahun yang sama maka di belakang tahun terbit diberi huruf a, b, c, dan seterusnya.

Petunjuk penulisan untuk masing-masing sumber adalah sebagai berikut :

Terbitan Berkala/Majalah Ilmiah dengan Volume dan Nomor
Nama penulis. Tahun terbit. Judul tulisan. Nama Terbitan, Volume (Nomor) : Halaman.
Contoh :

Yondri, Lutfi. 2014. Struktur Punden Berundak Gunung Padang. Purbawidya, 3 (2): 75-88.

Terbitan Berseri :
Nama penulis. Tahun terbit. Judul tulisan. Nama Terbitan, Nomor Seri: Halaman. Kota terbit: Penerbit.
Contoh :

Lukmana, Iwa. 2005. Sundanese Speech Levels. Seri Sundalana, 04 Islam dalam
Kesenian Sunda: 115-148. Bandung: Kiblat.

Mundardjito. 1990. Metode Penelitian Permukiman Arkeologis. Seri Penerbitan Ilmiah, 11 edisi khusus Monumen Karya Persembahan untuk Prof. Dr. R. Sukmono : 19-31. Depok : Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Buku (satu penulis) :
Nama penulis. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh :

Adimihardja, Kusnaka. 1992. Kasepuhan Yang Tumbuh di Atas Yang Luruh. Bandung:Tarsito.

Buku (dua sampai tiga penulis) :
Nama penulis 1, 2, 3. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.

Penulis (2 Orang) :
Hers, Norman dan Garrison, Ervan G. 1998. Geological Methods for Archaeology. Oxford: Oxford University Press.

Penulis (3 Orang)
Danasasmita, Saleh., Iskandar, Yosef., dan Atmadibrata, Enoch. 1983/1984. Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat Jilid I. Bandung: Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Buku (empat penulis atau lebih)
Nama penulis 1., dkk. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Maryanto, Ibnu., dkk. 2007. Nama Daerah Mamalia di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Buku yang Ditulis Atas Nama Lembaga
Nama lembaga. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh :

UNESCO-IBE. 2000. Globalization and Living Together: The Chalanges for Educational Content in Asia. New Delhi: UNESCO – Central Board of Secondary Education, India.

Bunga Rampai
Nama penulis. Tahun terbit. Judul tulisan. Dalam Nama editor (Ed.). Judul Bunga Rampai: Halaman. Kota terbit: Penerbit.
Contoh :

Rouse, Irving. 1971. The Classification of Artifact in Archaeology. Dalam James Deets (Ed.). Mans Imprint from the Past: 108-125. Boston: Little Brown and Company.

Prosiding
Nama penulis. Tahun terbit. Judul tulisan. Judul prosiding: Halaman. Kota penyelenggaraan seminar, Tanggal seminar: Penyelenggara.
Contoh :

Wibisono, Sonny C. 2013. Menentukan Manfaat Arkeologis Melalui Pemahaman Nilai Penting Hasil penelitian. Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka 100 Tahun Purbakala. Potensi Arkeologi dan Pemanfaatannya untuk Masyarakat Luas: 1 – 5. Bandung, 26-28 Agustus 2013: Balai Arkeologi Bandung.

Skripsi, Tesis, Disertasi
Nama penulis. Tahun pengesahan. Judul Skripsi, Tesis, Disertasi. Skripsi/Tesis/Disertasi, Fakultas/Program Studi. Kota kedudukan: Perguruan Tinggi.
Contoh :

Hermawan, Iwan. 2008. Kearifan Lokal Sunda Dalam Pendidikan (Kajian Terhadap Aktualisasi Nilai-nilai Tradisi Sunda Dalam Pendidikan IPS di Sekolah Pasundan dan Yayasan Atikan Sunda). Disertasi, Sekolah Pascasarjana. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Laporan Penelitian
Nama penulis. Tahun pelaporan. Judul Penelitian. Laporan Penelitian. Kota kedudukan:Instansi.

Sudarti. 2009. Masa Klasik Tarumanegara di Wilayah Pandeglang Provinsi Banten. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.

Media Massa Cetak (Tanpa Penulis)
Judul tulisan. Tahun terbit. Media Massa. Tanggal terbit: Halaman.

Kemenyan Barus Untuk Sang Raja. 2013. Kompas. 29 Desember: 1

Media Massa Cetak (Terdapat nama Penulis)
Nama penulis. Tahun terbit. Judul tulisan. Media Massa. Tanggal terbit: Halaman.

Ekadjati, Edi S. 2004. Pendidikan di Tatar Sunda (1). Pikiran Rakyat. 20 November: 16.


Tulisan Bersumber dari Internet (Tanpa Nama Penulis)
Judul tulisan. Tahun terbit. (Alamat Web Lengkap, diakses: tanggal akses).

Sisa-sisa Fosil Tyrannosaurus Mini Ditemukan di Arktik. 2014. (http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/sisa-sisa-fosil-t-rex-miniditemukan-di-arktik, diakses 19 Maret 2014).

Tulisan Bersumber dari Internet (Terdapat Nama Penulis)
Nama penulis. Tahun terbit (diunggah). Judul tulisan. (Alamat Web Lengkap, diakses:tanggal akses).

Hunter, K. (1988). Herritage Education in the Social Studies. (http://www.ed.gov/databases/ERICDigest/Index/ED30036, diakses 9 Januari 2002).

Makalah dalam Pertemuan Ilmiah, Kongres, Simposium, atau Seminar yang belum Diterbitkan:
Nama penulis. Tahun penyelenggaraan. Judul tulisan. Makalah dalam Nama Kegiatan. Kota penyelenggaraan, Tanggal penyelenggaraan: Penyelenggara.

Rahardjo, Supratikno. 2010. Konvensi Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air:Mengapa Tidak Kunjung Diratifikasi. Makalah dalam Lokakarya Pembahasan UNESCO Convention on the Protection of the Underwater Cultural Heritage. Jakarta, 2 Juni: Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan Departemen Kelautan dan Perikanan.

Pustaka Berupa Dokumen Paten:
Nama pemilik paten. Tahun paten. Nama Paten. Paten diikuti Negara tempat paten tersebut diperoleh dan Nomor Paten.

Sukawati, Tjokorda Raka. 1995. Landasan Putar Bebas Hambatan. Paten Indonesia No.ID/0000114.

Undang-undang dan Peraturan Lainnya
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Demikian informasi singkat bagaimana cara penulisan daftar pustaka secara umum. Apabila anda ingin mengirimkan Karya Tulis Ilmiah ke Jurnal, maka ada baiknya anda membaca pedoman penulisan yang diterbitkan oleh jurnal tersebut.
Selamat berkaya, semoga sukses.