Apresiasi Best Practices (Practices) Tingkat Nasional Bagi Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah SD SMP SMA SMK Tahun 2018. Dengan hormat, diinformasikan bahwa dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2018, Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menyelenggarakan kegiatan Apresiasi Best Practice (Practices) Tingkat Nasional bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan ini sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas kinerja dan kompetensi selama menjalankan profesinya dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Pemberitahuan pelaksanaan Apresiasi Best Practices (Practices) Tingkat Nasional Bagi Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah SD SMP SMA SMK Tahun 2018 tertuang dalam Surat Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor: 04311/B5/LL/2018 tertanggal 22 Maret 2018.
Persyaratan Peserta Lomba / Apresiasi Best Practice (Practices) Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Tingkat Nasional Tahun 2018
Kepala sekolah/Pengawas Sekolah aktif pada jenjang pendidikan dasar dan rnenengah di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Memiliki sertifikat pendidik.
Masa kerja sebagai kepala sekolah sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
Memiliki sikap kepribadian dan sosial yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dan atasan langsung atau pengawas.
Tidak sedang terlibat kasus hukum atau pelanggaran disiplin berat pegawai.
Belum pernah menjadi pernenang I, II atau III Nasional pada kegiatan lomba best practices dan/atau pemilihan kepala sekolah berprestasi Nasional dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Setiap peserta hanya dapat rnengirimkan I (satu) naskah karya best practices.
Tata Cara Pendaftaran dan Pengiriman Naskah dalam kegiatan Lomba / Apresiasi Best Practice (Practices) Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Tingkat Nasional Tahun 2018
Setiap peserta hanya boleh mengunggah dokumen sebanyak I (satu) kali. Oleh karena itu pastikan bahwa file yang akan diunggah sudah benar.
Setelah melakukan registrasi, peserta diharuskan login dengan cara memasukkan NUPTK/NIP dan password yang dibuat saat registrasi. Silahkan melengkapi data din dan mengunggah dokurnen-dokumen yang telah ditentukan.
File naskah karya best practices harus dalam bentuk Microsoft Word (.doc/.docx) dan dibuat dalarn satu file yang tidak terpisah-pisah antara judul-kata pengantar-daftar isi-bab-daflar pustaka serta lampiran. Ukuran file maksimal 2 MB.
Surat Pernyataan Peserta yang sudah ditandatangani, selanjutnya di scan dan disimpan dalam format pdf Ukuran file maksimal 2 MB.
SK Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah yang masih berlaku di scan dan disimpan dalam format pdf Ukuran file maksimal 2 MB.
Naskah diterima secara online paling lambat diterima tanggal 26 April 2018.
Download Surat Edaran Lomba Best Practices Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Tahun 2018 ---DiSINI----
Download Pedoman Best Practices Kepala Sekolah Tahun 2018
---DiSINI-----
Download Pedoman Best Practices Pengawas Sekolah Tahun 2018
---DiSINI-----
Download Surat Edaran Lomba Best Practices WIDYAISWARA Tahun 2018
---DISINI----
Download Pedoman Best Practices WIDYAISWARA Tahun 2018
---DiSINI----
Demikian informasi tentang Apresiasi Best Practice (Practices) Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah SD SMP SMA SMK Tingkat Nasional Tahun 2018, terima kasih semoga bermanfaat.
Bapak dan Ibu Guru dimanapun berada, semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat. Bapak dan Ibu tentunya sudah mempelajari dan membaca postingan tentang materi Hakikat Media Pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat pemahaman Bapak dan Ibu Guru, saya berharap Bapak dan Ibu Guru untuk mengisi Quiz yang saya buat ini. Untuk mengisinya, silahkan isi daftar pertanyaan berikut :
Bapak dan Ibu Guru dimanapun berada, semoga senantiasa sehat wal afiat. Bapak dan Ibu tentunya sudah membaca dan mempelajari materi tentang bagaimana menyusun atau membuat Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Materi tersebut sudah saya postingkan beberapa waktu yang lalu. Untuk mengetahui pemahaman Bapak/Ibu tentang bagaimana membuat Judul PTK yang baik, silahkan Bapak/Ibu mengerjakan tugas dibawah ini :
A. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab sesuatu dikatakan hasil belajar kalau memenuhi beberapa ciri berikut : (1) belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen (retensi) betul-betul disadari sepenuhnya. (2) hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, instant, namun bertahap (sequensial). Seorang anak bisa membaca tentu tidak diperoleh hanya dalam waktu sesaat namun berproses cukup lama, kemampuan membaca diawali dengan kemampuan mengeja, mengenal huruf, kata dan kalimat. Seseorang yang tiba-tiba memiliki kecakapan seperti lari dengan kecepatan tinggi karena akibat doping, bukanlah hasil dari kegiatan belajar, namun efek dari obat atau zat kimia yang dikonsumsinya. (3) Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena bantuan dari guru, pelatih ataupun instruktur. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan guru.
Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan), Kemp (1975:15) menggambarkan proses komunikasi sebagai berikut :
Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber) pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya. Melalui saluran (channel) seperti radio, televisi, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si penerima pesan. Lihatlah gambar di bawah ini :
Berdasarkan gambar di atas menunjukan bahwa komunikasi merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang terlibat, diantaranya komunikator, komunikan, channel, message, feed back dan noise /barier. Pesan yang disampaikan oleh komunikator diteruskan oleh saluran atau channel sampai ke komunikan sebagai penerima pesa. Dipahami atau tidaknya sebuah pesan oleh komunikan tergantung dari feed back yang diberikan oleh komunikan. Feedback positif menunjukan bahwa pesan dipahami dengan baik, sebaliknya feedback negatif menunjukan pesan mungkin saja tidak dipahami dengan benar. Untuk membantu penyampaian pesan ini diperlukan saluran berupa media pembelajaran. Faktor yang dapat menyebabkan pesan tidak dipahami dengan baik karena adanya noise dan barier atau hambatan dan gangguan, noise ini dapat dialami oleh komunikator, bisa terjadi pada komunikan , pada pesan juga pada channel. Misalnya siswa tidak mengerti apa yang dijelaskan guru karena kondisi perut sedang sakit, berarti gangguan ada pada komunikan, siswa tidak menerima materi dengan jelas karena saat itu sedang ada pembangunan sehingga suasana berisik mengganggu pendengaran, hal ini salurannya yang terganggu. Guru tidak entusias, tidak bergairah dalam mengajar sehingga siswa kurang mengerti apa yang diterangkan gurunya karena guru teresebut sedang ada masalah keluarga, hal ini gangguan pada komunikator.
Selain faktor-faktor tersebut, terdapat juga beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi, baik faktor yang terjadi pada pengirim maupun pada penerima pesan. Ishak (1995:3) menjelaskan diantaranya :
1. Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur dan berbahasa dan kemampuan menulis. Sedangkan faktor dari penerima pesan diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap pesan seperti mendengar, melihat, dan menginterpretasikan pesan.
2. Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya. Misalnya , rasa benci, pandangan negatif, prasangka, merendahkan satu diantara keduabelah pihak, sehingga akan menimbulkan kurangnya respon terhadap isi psan yang disampaikan.
3. Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan. Sumber pesan yang kurang memahami informasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi gaya dan sikap dalam proses penyampai pesan. Sebaliknya, penerima pesan yang kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap informasi yang disampaikan tidak akan mempu mencerna informasi dengan baik.
4. Latar belang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan. Ketanggapan penerima pesan dalam merespon informasi tergantung dari siapa dan oleh siapa pesan itu disampaikan.
Berdasarkan uraian di atas, jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersbut. Saluran / channel yang dimaksud di atas adalah media. Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media pembelajaran.
Bagan di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran itu terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai komunikan atau penerima pesan, bisa saja siswa bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah (two way traffic communication) bahkan komunikasi banyak arah (multi way traffic communication). Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi. Artinya, proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut. Menurut Berlo (1960), komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan adanya “area of experience” atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur pesan dengan penerima pesan
B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM SISTEM PEMBELAJARAN
Sebelum membahas tentang sistem pembelajaran, kita pahami terlebih dahulu kata sistem. Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai sistem karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen – komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Masing-masing kompone saling berkaitan erat merupakan satu kesatuan. Untuk lebih memahami sistem pembelajaran lihatlah gambar di bawah ini :
Proses perancangan pembelajaran selalu diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan instruksional umum. Dalam kurikulum 2006 perumusan indikator selalu merujuk pada kompetensi dasar dan kompetensi dasar selalu merujuk pada standar kompetensi. Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dibantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik komponen penggunannya. Setelah itu guru menentukan alat dan melaksansakannya evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik kegiatan yang telah dilaksanakan. Apabila ternyata hasil belajar siswa rendah, maka kita mengidentifikasi bagian-bangain apa yang mengakibatkannya. Khususnya dalam penggunaan media, maka perlu melihat bagaimana efektivitas apakah yang menjadi faktor penyebabnya.
C. PENGERTIAN MEDIA
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media, baiklah kita simak dulu pengertiannya. Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut :
Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1977).
Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970).
Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977).
Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne, 1970).
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989).
Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods)
Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas, masih terdapat pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Coba Anda perhatikan beberapa pengertian media pembelajaran berikut ini.
Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1977).
Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. (Briggs, 1977).
Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Dengan demikian perlu sekali Anda camkan, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut.
Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya perhatikan contoh sederhana berikut ini : Pesawat televisi yang tidak mengandung pesan/bahan ajar belum bisa disebut media pembelajaran, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat disebut sebagai media pembelajaran maka pesawat televisi tersebut harus mengandung informasi atau pesan atau bahan ajar yang akan disampaikan. Ada pengecualian, apabila Anda misalnya saja menggunakan pesawat televisi sebagai alat peraga untuk menerangkan tentang komponen-komponen yang ada dalam pesawat televisi dan cara kerjanya, maka pesawat televisi yang Anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai media pembelajaran.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa (a) media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah rposes pembelajaran. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran.
Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu yang dipergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, anatara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Kemudian dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi audio, pada pertengahan abad ke-20 lahirlah lat bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yang kongkrit untuk menghindari verbalisme. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak.
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan media, sehingga fungsi media selain sebagai alat bantu juga berfungsi sebagai penyalur pesan. Kemudian dengan masuknya pengaruh teori tingkah laku dari B.F. Skinner, mulai tahun 1960 tujuan belajar bergeser ke arah perubahan tingkah laku belajar siswa, karena menurut teori ini membelajarkan orang adalah merubah tingkah lakunya. Pembelajaran terprogram (pengajaran berprograma) adalah merupakan produk dari aliran Skinner ini.
Pada tahun 1965 pengaruh pendekatan sistem mulai memasuki khazanah pendidikan dan pembelajaran. Hal tersebut mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Perencanaan dan pengembangan pembelajaran dilaksanakan secara sistemik berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta di arahkan kepada perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari sini kemudian berkembang suatu konsep pendekatan sistem, dan memanfaatkan media. Perkembangan media pembelajaran memang mengikuti perkembangan teknologi pendidikan. Apabila ditelaah lebih lanjut, berkembangnya paradigma dalam teknologi pendidikan mempengaruhi perkembangan media pembelajaran, adalah sebagai berikut :
a. Dalam paradigma pertama, media pembelajaran sama dengan alat peraga audio visual yang dipakai oleh instruktur untuk melaksanakan tugasnya.
b. Dalam paradigma kedua, media dipandang sebagai sesuatu yang dikembangkan secara sistemik serta berpegang kepada kaidah komunikasi.
c. Dalam paradigma ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran dan karena itu menghendaki adanya perubahan pada komponen-komponen lain dalam proses pembelajaran.
d. Media pembelajaran, dalam paradigma keempat, lebih dipandang sebagai salah satu sumber yang dengan sengaja dan bertujuan dikembangkan dan atau dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Kita sekarang berada dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasiyang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang singkat. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, walaupun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara-negara yang telah maju media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu jaga. Bahkan seorang arsitek Amerika terkemuka, Buckminster Fuller dalam Haney & Ulmer, menyatakan bahwa media adalah orang tua ketiga (guru adalah orang tua kedua). Di indonesia kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak, dengan telah diudarakannya oleh pihak swasta “Televisi Pendidikan” mulai tahun 1991, yang disiarkan ke seluruh pelosok tanah air.
Dengan konsepsi yng makin mantap, fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian seorang guru dapat memusatkan tugasnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.
D. MANFAAT MEDIA
Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh Kerucut Pengalaman Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung didalamnnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan.
Secara umum media mempunyai kegunaan:
1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2. Pembelajaran dapat lebih menarik
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
8. Peran guru berubahan kearah yang positif
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:
1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.
5. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.
Selain fungsi-fungsi sebagaimana telah diuraikan di atas, media pembelajaran ini juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut:
1. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem peredaran darah manusia, arus listrik, berhembusnya angin, dsb. bisa menggunakan media gambar atau bagan sederhana.
2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau program televisi tentang binatang-binatang buas seperti harimau dan beruang, atau hewan-hewan lainnya seperti gajah, jerapah, dinosaurus, dsb.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dsb. Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda kecil lainnya.
4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya kusumah dan lain-lain.
Untuk menambah pemahaman Bapak/Ibu tentang media, silahkan menyaksikan tayangan tentang Media Pembelajaran berikut :
Bapak/Ibu guru dimanapun berada. Kita sekarang hidup ditengah
kemajuan TIK, dimana setiap saat muncul teknologi baru yang sebelumnya
tidak terpikirkan. Teknologi baru yang muncul adalah teknologi yang
berguna bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali di dunia pendidikan dan
pengajaran. Sekarang kita sebagai guru bisa memanfaatkan teknologi
untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi
Sistem Manajemen Pembelajaran. Banyak keuntungan yang dapat kita maupun
siswa peroleh dengan menggunakan teknologi tersebut.
Sebagai guru zaman NOW, tidak ada salahnya kita mencoba memanfaatkan teknologi tersebut dalam pembelajaran kita.
Berikut ini adalah daftar Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System – LMS) yang free / open source
terbaik yang tersedia pada tahun 2015. Di bawah ini Anda akan menemukan
12 LMS gratis (atau hampir gratis) terbaik yang tersedia bagi para
pendidik dan penyelenggara pelatihan yang ingin memajang program mereka
secara online.
MOODLE (http://moodle.org)
adalah aplikasi web gratis bagi pendidik dan mungkin salah satu LMS
gratis yang paling populer di pasaran pada saat ini. Moodle adalah
perangkat lunak LMS open source sehingga terus-menerus ditingkatkan dan dikembangkan. Namun, Anda mungkin perlu menyewa pihak ketiga untuk menyesuaikan platform-nya
agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Gratis bukan berarti Anda tidak
perlu mengeluarkan uang, namun Anda patut mencobanya. Mungkin saja fitur
yang sudah langsung tersedia cocok dengan kebutuhan Anda. Karena Moodle
adalah pemain besar open source dalam ranah LMS, Moodle didukung oleh komunitas yang besar dan aktif dengan ribuan plugin dan pilihan untuk menyesuaikannya dengan spesifikasi yang tepat bagi Anda. Selain itu, terdapat banyak dokumentasi online
tentang Moodle untuk membantu Anda serta banyak kursus langsung pakai
yang dapat Anda gunakan daripada membuat konten Anda sendiri. Akan
tetapi, semua ada biayanya, dan Moodle sering dikritik karena terlalu
rumit dan sulit dipelajari oleh orang awam. Kekurangan lainnya adalah
sistem pelaporan yang tidak lengkap dan tidak ada cara mudah untuk
mengelola kelompok peserta didik.
Blackboard CourseSites (https://www.coursesites.com).
Blackboard adalah salah satu nama besar dalam dunia pendidikan online.
Banyak universitas besar, organisasi korporat, dan lembaga pemerintah
yang menggunakan LMS utama mereka yang disebut “Blackboard Learn”.
Namun, mereka telah merilis CourseSites untuk komunitas guru dan
akademisi individual. Ini adalah LMS gratis yang bagus, tapi karena
terfokus pada melayani instruktur secara individual, ada batasan yang
ditetapkan (misalnya batas unggah 500MB dan hanya 5 kursus yang dapat
ditambahkan). CourseSites bukan perangkat lunak open source sehingga
terdapat beberapa masalah open source yang tipikal (seperti kurangnya dukungan, persyaratan bahwa Anda harus “jago ngoprek”,
dll). CourseSites juga merupakan sistem yang sangat ramah pengguna.
Akan tetapi, CourseSites tidak memiliki beberapa fitur berbayar yang
ditawarkan oleh Blackboard sehingga mungkin kurang bermanfaat bagi
lembaga dan organisasi.
Schoology (https://www.schoology.com).
Satu lagi pilihan “freemium” dengan banyak fitur yang besar bagi guru
dan perusahaan individual. LMS ini memiliki banyak fitur yang menarik
dengan tampilan visual yang mengesankan, misalnya sebuah buku penilaian
online, lembar kehadiran, dan pencatat penggunaan fitur oleh mahasiswa.
Fungsionalitas dan workflowmobile Schoology sangat bagus, ditambah lagi dengan antarmuka yang modern dan integrasi dengan aplikasi-aplikasi cloud
terbaru. Kekurangannya, Schoology tidak memiliki fitur-fitur selengkap
Moodle, dan tidak ada fasilitas berkirim pesan pribadi antar siswa.
Latitude Learning (http://www.latitudelearning.com) adalah LMS yang kaya akan fitur freemium.
Anda dapat menggunakan LMS mereka untuk 100 pengguna. Ini adalah
pilihan yang bagus untuk guru individual yang mengajar kelas-kelas. Bila
Anda ingin melampaui 100 pengguna, Anda akan dikenakan biaya sekitar $2
– $4 per pengguna aktif. Ad-on LMS yang tersedia (seperti
kelas virtual yang harganya $600) juga akan ditambahkan ke dalam biaya
LMS bila Anda akan membutuhkannya untuk program online Anda.
Dengan lebih dari tiga juta pengguna, fokus Latitude Learning pada
pelatihan perusahaan membedakannya dari LMS lain yang lebih terfokus
secara akademis. Namun, Latitude Learning belum memiliki dukungan mobile, dan add-on yang ditawarkannya bisa mahal bila Anda perlu untuk menambah salah satu fungsinya.
Academy Of Mine (http://www.academyofmine.com).
Meskipun secara teknis tidak gratis, situs ini menawarkan banyak
layanan yang tidak ditawarkan oleh LMS gratis. Pertama-tama, banyak LMS
gratis yang tidak memungkinkan Anda untuk mengomersilkan kursus Anda.
Anda dapat menawarkan kursus Anda, tapi Anda tidak dapat menghasilkan
uang darinya. Di sini Anda dapat menjual dan menghasilkan uang dari
perangkat lunak kursus online Anda. Kedua, banyak fitur pada LMS gratis yang kurang memuaskan dari sudut pandang rancangannya. Anda dapat melihat live demo situs ini untuk melihat bagaimana platform
pembelajarannya. Ketiga, mereka mengklaim bahwa situsnya lebih baik
daripada yang gratis karena benar-benar dapat menghasilkan uang bagi
para penyedia pelatihan. Situs ini membantu kliennya menghasilkan ribuan
dolar lebih banyak dari bulan ke bulan. Bila Anda dikenakan biaya $ 100
tapi bisa menghasilkan $ 3000, Anda tidak benar-benar mengeluarkan
biaya. Dan Anda tetap mendapatkan 100% dari penjualan Anda. Tapi bila
Anda benar-benar ingin yang 100% gratis … silakan lihat pilihan-pilihan
LMS yang gratis dan atau open source.
.LRN (http://www.dotlrn.org).
LMS ini (dibaca “dot learn”) pada awalnya dikembangkan di MIT. .LRN
digunakan oleh lebih dari setengah juta pengguna di perguruan tinggi,
pemerintah, organisasi nirlaba, dan K-12 di seluruh dunia. Situs ini
banyak menyediakan alat-alat mengajar yang bagus (forum, penilaian,
kalender, evaluasi, survei, silabus, penyimpanan file, dan banyak lagi).
eFront (http://www.efrontlearning.net) menawarkan LMS “freemium” (gratis premium) yang inti dari perangkat lunaknya adalah open source, tetapi solusi-solusi yang di-host dikenakan biaya antara $ 85 – $ 1990 per bulan. Karena eFront adalah open source
yang didukung oleh perusahaan nirlaba, forum dukungan cenderung aktif
dan masalah teknis biasanya bisa diatasi. Akan tetapi, versi open source gratis eFront tidak memiliki fungsionalitas dan sertifikasi eCommerce, serta integrasi media sosial.
Dokeos (http://www.dokeos.com) adalah platform pembelajaran open source. Situs ini memiliki beberapa template kuis yang tinggal pakai dan perangkat untuk menulis kursus. Pada website-nya Anda dapat mengunjungi halaman “video” untuk melihat daftar tutorial yang tersedia dengan platform berbasis PHP. Anda dapat melihat sekilas bagaimana cara kerja back-end
admin kursus. Dengan fitur Dokeos ‘”Oogie Rapid Learning”, sangat mudah
untuk mengonversi Powerpoint dan OpenOffice menjadi SCORM, dan lebih
mudah mempelajari Dokeos daripada Moodle (dan tampilannya terlihat lebih
baik bila estetika adalah prioritas). Dalam Dokeos sulit untuk
menyesuaikan tingkat pengguna, dan para pengguna telah melaporkan bahwa response time untuk pertanyaan/masalah pada forum cukup lama sehingga dukungan mungkin menjadi masalah.
Sakai (https://sakaiproject.org). Pilihan open source yang lain adalah Sakai, seperti yang dinyatakan di website-nya,
“Setiap hari anggota masyarakat berbagi ribuan interaksi – membangun
dan meningkatkan aplikasi, meminta bantuan, berkolaborasi dalam proyek,
dan menikmati hubungan yang dihasilkan dari pekerjaan ini”. Sakai
mendapat dukungan dari sebuah yayasan pendidikan yang mengawasi
pengembangan strategis perangkat lunaknya. Ini berarti sumber daya yang
signifikan ($ 6 juta per tahun dibandingkan dengan Moodle $ 12.000 per
tahun) dapat digunakan jika timbul masalah besar. Karena Sakai berbasis
Java (bukan LAMP), ada yang berpendapat bahwa hal ini menyebabkan total
biaya kepemilikan bagi pengguna meningkat. Server dan pengembang Java
biasanya lebih mahal daripada PHP. Selain itu, Sakai memiliki segmen
pelanggan yang terbatas dan tidak ada komunitas pendukung yang luas, plugin dan add-on sebagaimana halnya Moodle.
ATutor(http://atutor.ca/atutor).
Alangkah baiknya bila situs LMS memungkinkan Anda untuk melihat demo
LMS mereka. ATutor melakukan hal ini dengan baik. Di ATutor Anda dapat
mengklik “try the demo” untuk mencoba LMS ini. Terdapat banyak fitur
yang bagus dan multifungsi. Selain itu, LMS ini juga open source sehingga terus-menerus ditingkatkan dan dimutakhirkan.
ILIAS (http://www.ilias.de). Sebuah LMS open source bersertifikat SCORM (Sharable Content Object Reference Model). ILIAS adalah perangkat serbaguna yang dapat digunakan sebagai pemutar (video) kursus yang fleksibel, sebagai alat untuk menulis kursus, dan juga sebagai platform
komunikasi dan kolaborasi. ILIAS memiliki riwayat yang panjang (lebih
dari 13 tahun) dan telah berhasil mempertahankan basis pengguna yang
terus tumbuh dan code-base yang koheren. Bila Anda sedang
mencari LMS dengan keamanan yang kuat, yang mungkin akan bertahan untuk
sementara , mungkin LMS ini yang Anda butuhkan. Namun, antarmuka ILIAS
agak menyusahkan, dan beberapa fitur yang dimiliki LMS lain (seperti
integrasi mobile) memerlukan instalasi plugin atau add-on lainnya.
Udemy (https://www.udemy.com)
adalah pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menjual kursusnya
secara online. Karena Udemy menangani pemasaran kursus online Anda,
dukungan pelanggan, hosting, dan sebagainya, mereka mengambil
50% dari penjualan kursus Anda. Di Udemy tidak ada biaya bulanan
sehingga Anda dapat mengajarkan kursus Anda secara gratis dari situs web
mereka.
Bapak dan Ibu guru, semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Kali ini saya menyampaikan informasi tentang Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2018. Saya berharap Bapak dan Ibu Guru termasuk dalam peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Bapak dan Ibu, daftar peserta
Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2018 kini dapat diakses secara terbuka.
Sebelumnya, daftar peserta hanya bisa diketahui guru yang sudah
terdaftar di Kesharlindungdikdas. Kini, tanpa harus mendaftar di
Kesharlindungdikdas kita juga bisa mengetahui daftar peserta OGN 2018.
Inilah caranya!
Daftar Peserta OGN 2018
Terobosan yang
ditempuh oleh Kesharlindung sangat bagus. Daftar peserta OGN kini bisa
diketahui secara langsung. Daftar peserta itu dibagi ke dalam tiga
kelompok: (1) administrasi, (2) penilaian syarat administrasi, dan (3)
peserta terpilih.
Bagaimana cara mengetahui daftar peserta OGN 2018 ini? Cukup klik di sini, maka kita akan mengetahui data peserta OGN 2018 secara terbuka.
Untuk lebih memahami petunjuk pelaksanaannya, silahkan unduh Buku Pedoman Pelaksanaan OGN 2018 dengan mengklik tautan dibawah ini :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018 kembali
mengadakan Lomba Apresiasi Jurnalistik dan Fotografi, dalam rangka
memperingati Hari Pendidikan Nasional 2018. Lomba ini terbuka untuk
umum. Lomba artikel (opini) dan karya jurnalistik
(features) pendidikan dan kebudayaan bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para penulis dan jurnalis
yang peduli pada dunia pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, yang
sudah dikategorikan oleh panitia dengan kategori artikel (opini) untuk
guru, artikel (opini) untuk umum, dan karya jurnalistik (features) untuk
wartawan. Tema lomba tahun 2018 adalah "Menguatkan Pendidikan,
Memajukan Kebudayaan".
Lomba Artikel (Opini)
Bentuk tulisan : Opini - untuk umum dan pendidik (guru)
Dimuat di media cetak atau media daring (online) nasional atau daerah yang terbit di Indonesia antara 1 Mei 2017 – 20 April 2018
Tulisan dimasukkan melalui kolom teks editor yang telah disediakan dalam aplikasi disertai bukti pemuatan setelah dipindai (scan) diunggah paling lambat tanggal 21 April 2018, pukul 23.59 waktu panitia ke laman lombafotoartikel.kemdikbud.go.id
Artikel belum pernah/tidak sedang diikutsertakan dalam lomba apapun
Tidak duplikatif atau replikatif
Lengkap/tuntas (masalah-Sebab-Akibat-Solusi)
Tulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maksimal 8.000 karakter
Peserta dapat mengirimkan maksimal 5 naskah artikel
Penulis bukan birokrat/pejabat Kemendikbud pusat ataupun wartawan
Peserta kategori guru adalah guru yang aktif mengajar dibuktikan dengan NUPTK atau surat keterangan dari pimpinan satuan pendidikan tempat mengajar
Setiap peserta wajib mengisi formulir identitas pengirim yaitu: nama, alamat, pos-el (email), nomor telpon/ponsel, Nomor Induk Kependudukan atau nomor SIM, serta mengunggah bukti pemuatan
Panitia berhak menggunakan bahan tulisan yang diikutsertakan dalam lomba untuk kepentingan nonkomersial Kemendikbud
Keputusan panitia tidak bisa diganggu gugat
Lomba Karya Jurnalistik (Features)
Bentuk tulisan : Features - untuk wartawan
Dimuat di media cetak atau media daring (online) nasional atau daerah yang terbit di Indonesia antara 1 Mei 2017 – 20 April 2018
Tulisan
dimasukkan melalui kolom teks editor yang telah disediakan dalam
aplikasi disertai bukti pemuatan setelah dipindai (scan) diunggah paling
lambat tanggal 21 April 2018, pukul 23.59 waktu panitia ke laman lombafotoartikel.kemdikbud.go.id
Features belum pernah/tidak sedang diikutsertakan dalam lomba apapun
Tidak duplikatif atau replikatif
Lengkap/tuntas (masalah-Sebab-Akibat-Solusi)
Tulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maksimal 8.000 karakter
Peserta dapat mengirimkan maksimal 5 naskah Features
Penulis adalah wartawan aktif di dibuktikan dengan Kartu Pers atau surat keterangan dari pimpinan media tempat bekerja
Penulis bukan birokrat/pejabat Kemdikbud pusat
Setiap peserta wajib mengisi formulir identitas pengirim yaitu: nama, alamat, pos-el (email), nomor telpon/ponsel, Nomor Induk Kependudukan atau nomor SIM, serta mengunggah bukti pemuatan dan Kartu Pers.
Panitia berhak menggunakan bahan tulisan yang diikutsertakan dalam lomba untuk keperluan nonkomersial Kemendikbud
Keputusan panitia tidak bisa diganggu gugat
Selain Lomba diatas, Kemendikbud juga
menyelenggarakan Lomba Fotografi. Maksud dari kegiatan ini adalah
memberikan apresiasi terhadap foto pendidikan dan kebudayaan berbentuk
lomba. Hal
tersebut dilakukan untuk memberikan apresiasi kepada para fotografer
yang sudah dikategorikan oleh panitia dengan kategori pelajar, guru,
umum, wartawan, serta kategori favorit yang peduli pada dunia pendidikan
dan kebudayaan di Indonesia. Tema lomba tahun 2018 adalah "Menguatkan
Pendidikan, Memajukan Kebudayaan".
Syarat untuk Lomba Fotografi adalah, sebagai berikut :
Lomba foto meliputi 4 Kategori, yaitu kategori Pelajar, Guru,
Umum, dan Wartawan. Selain itu juga ada 1 juara Favorit yang mencakup
keseluruhan kategori
Foto yang diikutsertakan dalam lomba adalah foto yang menggambarkan dunia pendidikan dan/atau kebudayaan di Indonesia
Foto yang diikutsertakan tidak mengandung SARA dan Pornografi maupun melanggar undang-undang yang berlaku
Mengirimkan foto dalam format .jpeg dengan ukuran file minimal 1 MB dan maksimal 2,50 MB, bisa menggunakan DSLR, kamera saku, kamera smartphone high resolution, dan lainnya
Pemenang wajib mengirimkan file asli foto
Foto berwarna (Full Colour) tanpa watermark
Mencantumkan judul foto dan narasi singkat (caption)
Editing foto hanya sebatas edit minor, antara lain: crop, brightness, contrast
Tiap peserta dapat mengirimkan maksimal 5 karya foto
Foto dibuat pada periode 1 Juni 2017 sampai 2 Mei 2018dan diterima panitia paling lambat tanggal 2 Mei 2018, pukul 16.00 WIB (waktu panitia)
Diunggah ke dalam laman lombafotoartikel.kemdikbud.go.id
Foto yang dikirim original, tidak rekayasa, duplikatif, replikatif, dan reproduksi
Setiap
peserta wajib melampirkan identitas pengirim yaitu: nama, foto profil,
kategori yang diikuti, akun instagram, profesi, alamat, email, nomor telpon/ponsel, dan nomor induk kependudukan atau nomor SIM
Peserta kategori pelajar adalah pelajar untuk jenjang SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/SMK/sederajat yang dibuktikan dengan Kartu Pelajar atau surat keterangan dari sekolah asal
Peserta kategori guru adalah guru warga negara Indonesia yang aktif mengajar dibuktikan dengan NUPTK atau surat keterangan dari pimpinan satuan pendidikan tempat mengajar
Untuk kategori umum, peserta merupakan warga negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang berdomisili di Indonesia
Untuk kategori wartawan, karya foto sudah pernah dimuat dan melampirkan Kartu Pers serta bukti pemuatan
Belum Pernah diikutsertakan dalam lomba apapun dan tidak sedang disertakan dalam lomba foto lainnya
Peserta wajib mengikuti (follow) akun instagram @kemdikbud.RI dan mengunggah (repost) ulang pengumuman lomba di akun instagramnya
Semua foto yang disertakan dalam lomba, wajib diunggah di akun instagram peserta dengan mention ke akun @kemdikbud.RI dan menggunakan tagar #lombafotokemdikbud2018
Fotografer bukan birokrat/pejabat Kemendikbud pusat
Panitia berhak menggugurkan karya foto apabila diketahui tidak sesuai dengan kriteria lomba
Kemendikbud
berhak menggunakan/memublikasikan foto yang masuk ke panitia untuk
kepentingan nonkomersial Kemendikbud. Panitia dibebaskan dari tuntutan
pihak ketiga apabila foto diperlukan untuk keperluan di atas
Keputusan Panitia lomba tidak dapat diganggu gugat
Bila berminat, silahkan klik tautan dibawah ini untuk mengetahui informasi lebih lengkap :
Bapak dan Ibu Guru khususnya Guru SMP yang mengajar Matematika. Beberapa saat lagi Ujian Nasional, baik yang berbasis kertas dan pensil (UNKP) maupun bebasis komputer (UBK) akan segera digelar di seluruh tanah air. Berbagai persiapan untuk menghadapi kegiatan tersebut saya percaya telah dilakukan di sekolah bapak dan ibu. Kegiatan penambahan jam pelajaran, bahkan biasanya diadakan try out serta membahas soal-soal Ujian Nasional tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini tentu bermaksud agar siswa-siswa kita akan dapat mengerjakan soal-soal ujian yang akan dihadapi nantinya.
Pada kesempatan ini, saya menyediakan E-Book tentang pembahsan soal-soal ujian nasional SMP untuk mata pelajaran Matematika. Buku tersebut adalah buku yang disusun dan diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika, Yogyakarta. Sehingga kualitas pembahasan soal sudah tidak diragukan lagi karena disusun oleh para Widyaiswara Matematika yang sangat kompeten pada bidangnya. Harapan saya buku-buku tersebut dapat dijadikan referensi Bapak dan Ibu guru dalam membimbing siswa siswinya dalam menghadapi Ujian Nasional, khususnya mata pelajaran Matematika.
Untuk mengunduh buku-buku tersebut, silahkan klik tautan dibawah ini :
Berbagai tantangan pendidikan anak di era globalisasi perlu disikapi bersama.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai peran sentral dalam pendidikan. Peran keluarga dalam mendukung pendidikan anak di satuan pendidikan perlu ditingkatkan sehingga akan mendorong terciptanya ekosistem pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi tumbuh kembang anak.
Oleh sebab itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sangat perlu menyebarluaskan informasi dan edukasi tentang pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan di masa kini. Kemudahan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang mendukung program tersebut. Selain itu, peran aktif masyarakat perlu didorong sehingga dapat bergerak bersama dalam keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Lomba Blog Pendidikan Keluarga. Kegiatan Lomba Blog bertema “Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian”. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat, khususnya para bloger untuk berkarya melalui tulisan dan menyebarluaskan informasi dan edukasi tentang pelibatan keluarga dalam pendidikan anak di masa kini.
Untuk Pedoman Lomba Blog, silahkan klik tautan dibawah ini :
Penguatan pendidikan karakter serta upaya untuk mengaktualisasikan potensi anak dan
remaja dengan beragam minat dan bakat untuk mendukung terwujudnya Generasi Emas
2015, bukan merupakan tanggung jawab pendidik di satuan pendidikan saja tetapi juga
keluarga dan masyarakat. Sejak ditetapkan pada tahun 2015, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keluarga mengembangkan dan melaksanakan berbagai kebijakan dan
program sebagai upaya untuk menguatkan kemitraan trisentra pendidikan itu.
Program-program yang sudah dilakukan Direktorat ini diantaranya adalah Bimbingan
Teknis selama 3 hari kepada 12 ribu dan sosialisasi 1 hari pada puluhan ribu satuan
pendidikan di 240 kabupaten/kota di 34 propinsi. Semenjak program ini dilaksanakan
pada tahun 2015 ada banyak satuan pendidikan yang dalam upayanya menciptakan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak melibatkan
keluarga dan masyarakat dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif.
Untuk mendorong semakin kuatnya kemitraan trisentra pendidikan dan munculnya
praktik-praktik baik di satuan pendidikan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
pada tahun ini menyelenggarakan program Apresiasi Sekolah Sahabat Keluarga.
Sekolah Sahabat Keluarga adalah satuan pendidikan, baik formal maupun non formal,
yang dalam melaksanakan program-program pendidikannya melibatkan keluarga, baik
orang tua maupun anak, dan masyarakat.
Untuk Informasi lebih lengkap, silahkan download Panduan Apresiasi Sekolah Sahabat Keluarga dan Formulir Pendaftaran dibawah ini :
Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan
salah satu program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
terutama di bidang sains.
OSN merupakan wadah bagi siswa untuk
mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui sains
dalam upaya mengembangkan wahana kompetisi bagi siswa SMP/MTS Negeri
atau Swasta yang sederajat di seluruh Indonesia di bidang Matematika,
IPA, dan IPS.
Diharapkan melalui olimpiade ini dapat
meningkatkan atmosfir kompetisi secara sehat dan jujur antar sekolah,
sehingga sekolah berlomba-lomba mengembangkan program peningkatan mutu
pembelajaran dalam mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS dan
mengantarkan para siswa Indonesia mencintai sains.
Melalui lomba ini diharapkan terjadi
peningkatan minat dan prestasi siswa dalam bidang Matematika, IPA, dan
IPS, serta terpilihnya siswa yang mampu berprestasi pada lomba tingkat
nasional dan internasional.
Tujuan Pelaksanaan OSN 2018
1. Tujuan Umum
Tujuan umum OSN adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya
bidang Matematika, IPA, dan IPS yang berasaskan pendidikan karakter.
2. Tujuan Khusus
Memotivasi sekolah agar berperan aktif memfasilitasi siswa guna meningkatkan prestasi belajar Matematika, IPA, dan IPS.
Membangkitkan minat dan kegemaran siswa terhadap bidang Matematika, IPA, dan IPS.
Menumbuhkembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis,
sistematis, kreatif, inovatif, dan produktif sebagai bekal dalam
kehidupan.
Menanamkan kesadaran dan keberanian siswa untuk mencoba, belajar
menerapkan secara langsung, dan dapat berprestasi secara optimal.
Menanamkan sifat kompetitif dan kerjasama yang sehat sejak dini.
Memetakan kemampuan siswa dalam bidang Matematika, IPA dan IPS sesuai standar mutu pendidikan secara nasional.
Mengidentifikasi siswa berprestasi di setiap sekolah,
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional dalam bidang Matematika, IPA dan
IPS.
Menyeleksi siswa terbaik tingkat nasional pada jenjang SMP, MTs atau
yang sederajat untuk diikutsertakan pada perlombaan tingkat
internasional.
Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi dalam bidang Matematika, IPA dan IPS.
Persyaratan Peserta OSN 2018
Kegiatan OSN tahun 2018 terbuka untuk
siswa SMP/MTs negeri dan swasta, atau yang sederajat, berkewarganegaraan
Indonesia, dan memenuhi persyaratan sebagai berikut.
Bukan peraih medali emas, perak, dan perunggu pada OSN SMP Tingkat Nasional tahun sebelumnya.
Terdaftar sebagai siswa SMP, MTs, atau yang sederajat, kelas VII
atau kelas VIII pada saat mengikuti seleksi OSN di tingkat
Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar di Data
Pokok Peserta Didik yang diperoleh dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Sekurang-kurangnya telah mengikuti proses belajar mengajar selama
satu semester di sekolah tersebut, dibuktikan dengan surat keterangan
kepala sekolah.
Memiliki nilai rapor sejak semester pertama serendah-rendahnya 75
(tujuh puluh lima) dalam skala 100 (seratus) untuk bidang lomba yang
akan diikuti.
Berkelakuan baik dan tidak terlibat penyalahgunaan obat terlarang
dan minuman keras, yang dibuktikan dengan surat keterangan kepala
sekolah.
Dikirim oleh sekolah yang bersangkutan dibuktikan surat keterangan kepala sekolah.
Peserta hanya berhak mengikuti satu bidang lomba.
Bentuk Kegiatan dan Materi OSN 2018
Kegiatan OSN dilaksanakan secara
bertahap mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, dan
nasional dengan mekanisme sebagai berikut.
Tingkat sekolah: mekanisme seleksi ditentukan berdasarkan dua
pilihan mekanisme seleksi yang telah diatur pada bab III buku petunjuk
pelaksanaan OSN.
Tingkat kabupaten/kota dan provinsi: seleksi dilakukan melalui tes tertulis.
Tingkat nasional: seleksi dilakukan melalui tes teori untuk
Matematika, tes teori dan tes eksperimen untuk IPA serta tes teori dan
keterampilan untuk IPS.
Tahap Pelaksanaan Lomba OSN 2018
Seleksi dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, yaitu sebagai berikut.
Tahap I : Seleksi tingkat sekolah
Tahap II : Seleksi tingkat kabupaten/kota
Tahap III : Seleksi tingkat provinsi
Tahap IV : Seleksi tingkat nasional
Hadiah dan Penghargaan OSN 2018
Hadiah dan penghargaan diberikan kepada
peserta OSN SMP sebagai motivasi untuk meningkatkan prestasi, semangat
belajar, dan penunjang pendidikan di sekolah. Pengaturan hadiah dan
penghargaan untuk para pemenang sebagai berikut.
Di tingkat kabupaten/kota dan tingkat provinsi diserahkan sepenuhnya
kepada pemerintah daerah sesuai dengan situasi dan kondisi
masing-masing daerah.
Di tingkat nasional, medali yang diperebutkan untuk masing-masing
bidang yaitu: 5 emas, 10 perak dan 15 perunggu. Khusus bidang IPA
penghargaan tambahan untuk kategori best theory dan best experiment. Semua hadiah dan penghargaan diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Para peserta OSN SMP tingkat nasional yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan Direktorat Pembinaan SMP akan mendapatkan Beasiswa Bakat dan
Prestasi SMP tahun 2018 sebesar Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah).
Download Silabus dan Juknis Olimpiade Sains Nasional OSN SMP 2018
Di dalam persiapan keikutsertaan peserta
didik dalam OSN SMP tahun 2018, pihak-pihak terkait sekolah, dinas
pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi dapat mempelajari
dan merujuk pada acuan materi tes 3 bidang (Matematika, IPA, dan IPS)
dalam Silabus Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP Tahun 2018.
Lingkup materi silabus OSN didasarkan
kepada Kurikulum 2013 dan silabus olimpiade internasional. Dari ruang
lingkup tersebut diperoleh materi-materi soal yang sesuai kebutuhan OSN,
selanjutnya materi ini dituangkan dalam silabus OSN.
Kompetensi yang diharapkan dari peserta OSN adalah keterampilanketerampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills
atau HOTS). Lingkup materi yang tercantum dalam silabus ini merupakan
bahan acuan untuk menyusun kisi-kisi soal OSN dan naskah soal OSN yang
dapat diinterpretasikan ke dalam tingkat kesulitan soal yang
berbeda-beda.
Tingkat kesulitan tersebut dibuat
berjenjang, soal untuk tingkat provinsi relatif lebih sulit dibandingkan
tingkat kabupten/kota, dan soal tingkat nasional relatif lebih sulit
dibandingkan dengan tingkat provinsi.
Download silabus dan juknis Olimpiade Sains Nasional OSN SMP 2018pada tautan berikut.
Secara umum, penelitian tindakan kelas
(PTK) terdiri atas beberapa siklus atau pengulangan dari siklus. Setiap
setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) perencanaan; (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi; dan (4) refleksi.
Keempat tahapan tersebut merupakan unsur
yang membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun.
Sehingga bentuk penelitian tindakan kelas tidak pernah merupakan
kegiatan tunggal, tetapi berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke
bentuk asal, yaitu siklus.
Alur model penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut. :
Masing-masing tahapan siklus penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa (why), dimana (where), kapan (when), dan bagaimana (how)
penelitian dilakukan. Penelitian tindakan kelas sebaiknya dilakukan
secara kolaboratif, sehingga menghindarkan unsur subjektivitas.
Di dalam penelitian tindakan kelas, ada
kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yaitu pada saat peneliti
menerapkan pendekatan, model, atau metode pembelajaran sebagai upaya
menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Dibutuhkan rekan
sejawat untuk menilai kegiatan tersebut.
Di dalam tahap perencanaan, peneliti
juga perlu menjelaskan persiapan-persiapan pelaksanaan penelitian,
seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen pengamatan
(observasi).
2. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan, dilakukan
kegiatan implementasi atau penerapan perencanaan tindakan. Di dalam
kegiatan implementasi ini, maka guru (peneliti) harus mentaati
perencanaan yang telah disusun.
Hal yang perlu diperhatikan pada tahap
ini adalah pembelajaran harus berjalan seperti biasanya, tidak boleh
kaku dan terkesan dibuat-buat. Kolaborator disarankan untuk melakukan
pengamatan secara objektif sesuai kondisi pembelajaran yang dilakukan
peneliti.
Kegiatan ini penting karena tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran.
3. Tahap Pengamatan (Observing)
Pada tahap pengamatan terdapat dua
kegiatan yang akan diamati, yaitu kegiatan belajar peserta didk dan
kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar peserta didik
dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil
melaksanakan pembelajaran,
Sedangkan pengamatan terhadap proses
pembelajaran, guru pelaksana (peneliti) dapat meminta bantuan kepada
teman sejawat yang bertindak sebagai kolaborator untuk melakukan
pengamatan. Kolaborator melakukan pengamatan pembelajaran berdasarkan
instrumen yang telah disusun oleh peneliti.
Hasil pengamatan dari kolaborator
nantinya akan bermanfaat atau akan digunakan peneliti sebagai bahan
refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika
kolaborator sudah selesai melakukan pengamatan terhadap peneliti dalam
melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini dapat berupa diskusi hasil
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator dengan guru pelaksana
(peneliti).
Tahap ini merupakan inti dari penelitian
tindakan kelas, yaitu ketika kolaborator mengungkapkan hal-hal yang
dirasakan sudah berjalan baik dan bagian yang belum berjalan dengan baik
pada saat peneliti mengelola proses pembelajaran.
Hasil refleksi dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam merancang siklus berikutnya. Sehingga pada
intinya, refleksi merupakan kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan,
penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut dalam
perencanaan siklua berikutnya.
Untuk lebih memberikan pemahaman Bapak dan Ibu Guru tentang PTK, saya sediakan Buku PTK dalam Format Pdf, dengan Judul : Penelitian Tindakan Kelas oleh Dra. Sukayati, M.Pd. diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika Tahun 2008.
Silahkan klik tautan dibawah ini :
Sebagai bahan pengayaan, silahkan simak tayangan berikut ini :
Ketika anda ingin mencetak dokumen di ms word dengan jumlah yang banyak maka anda perlu membuat mail merge di microsoft word
yang anda gunakan, tujuanya ialah untuk membantu anda dalam mengerjakan
banyak data dalam kurun waktu yang lebih singkat, bayangkan saja jika
misal anda ingin membuat undangan untuk 1000 orang misalnya, berapa
format lembar dokument yang diperlukan untuk membuatnya belum lagi waktu
yang dibutuhkan. Tapi jika anda menggunakan fungsi mail merge anda bisa
meringkas pekerjaan itu hanya dengan beberapa settingan tambahan untuk
membuat mail merge.
Di dunia pekerjaan terutama bagian administrasi perkantoran paling sering menggunakan mail merge
untuk menyelesaikan pekerjaan yang mempunyai format yang sama dalam
penyusunannya, misalnya ; ketika ingin membuat surat untuk semua
karyawan, atau ketika ingin membuat surat untuk semua siswa/orang tua
wali siswa dalam dunia pendidikan, atau jika ingin membuat surat yang
ditujukan ke lebih dari 2 orang dengan format yang sama, atau jika ingin
membuat undangan warga, dan banyak keperluan lain yang bisa dikerjakan
menggunakan fungsi mail merge di ms word.
Cara Membuat Mail Merge di Ms Word Terbaru (2007, 2010, 2013)
1. Untuk membuat mail merge di microsoft word, anda harus
menyiapkan/mengetik format yang akan dimasukkan ke dalam format mail
merge, misal seperti ini
2. Selanjutnya setelah selesai simpan dengan nama, semisal “undangan”. Dan Kemudian klik tab menu Mailings.
3. Pada bagian ribbon kelompok Start Mail Merge klik icon menu Start Mail Merge.
4. Kemudian pilih Step by Step Mail Merge Wizard.
5. Pada kotak dialog yang muncul, pilih Letters pada bagian Select document type. Kemudian klik Next : Starting document.
6. Pada step yang selanjutnya, pilih Use the current document, klik Next.
7. Pada Step yang ketiga ini kita akan membuat sumber data (data
source) untuk mail merge. Sumber data kita adalah sebagai berikut :
Pilih Type a new list kemudian klik teks Create. Kemudian klik Next : Write your letter.
8. Pada kotak dialog yang muncul, judul dari kolom tidak sesuai dengan
dokumen induk kita. Klik tombol Customize Columns, kemudian pilih Field
Name yang akan diganti, klik tombol Rename.
9. Ketikkan Nama pada Change field name. Setelah selesai klik tombol OK. Lakukan hal yang sama untuk field yang lain.
10. Untuk menghapus field yang tidak digunakan, pilih field yang akan
dihapus, klik tombol Delete, kemudian klik Yes. Lakukan untuk
menghapus field yang lain.
11. Kemudian klik tombol OK, dan mulailah mengisikan datanya. Untuk menambah data yang baru klik tombol New Entry
12. Setelah semua data diinput, klik tombol OK.
13. Kemudian tentukan tempat penyimpanan, dan ketikkan nama data sourcenya adalah 123. Kemudian klik tombol Save.
14. Kemudian klik Next : Write your letter. Pada kotak dialog yang
muncul, letakkan kursor di sebelah field nama, kemudian klik More Item,
Pilih field Nama, kemudian klik Insert. Lakukan untuk memasukkan
field yang lainnya.
15. Klik tombol Next : Preview your letter.
16. dan untuk mengakhiri klik tombol Next : Complete the merge
Selanjutnya anda bisa mengedit data mail merge di ms word atau bisa
langsung mengeprint mail merge dari lembar kerja microsoft word.
Untuk melihat video Tutorialnnya, silahkan lihat tayangan dibawah ini :
Beberapa waktu yang lalu saya pernah menggunggah video lagu Indonesia Raya tiga stanza dengan liriknya, untuk belajar dan mengajarkan kepada siswa bapak dan ibu disekolah.
Berikut ini, saya sediakan lagu Kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza dalam format MP3.
Silahkan klik dibawah ini :
Kemajuan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) telah membawa kemudahan-kemudahan dalam berbagai segi kehidupan manusia, diakui atau tidak. Kemudahan dalam mencari informasi, dalam berkomunikasi, dalam bertransaksi, dalam mengikuti sebuah kegiatan seperti pelatihan. Seperti pelatihan dalam jaringan yang diselenggarakan oleh SEAMOLEC.
Kemudahan juga sekarang dirasakan oleh kita yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengecek profil kepegawaian kita, Kita tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BKN atau BKD, cukup mengakses sebuah aplikasi yang disediakan oleh BKN. Bagi bapak dan ibu PNS yang ingin mengecek profil data PNS, silahkan ikuti langkah-langkah berikut :
1. Ketik apps.bkn.go.id di mesin pencari. Pada contoh dibawah ini dengan menggunakan google, seperti tampilan dibawah ini :
2. Setelah muncul hasil pencarian, kemudian klik di BKN:Apps Portal, kemudian akan muncul halaman seperti gambar dibawah ini :
3. Setelah muncul halaman apps.bkn.go.id seperti gambar diatas, kemudian klik di kotak yang bertuliskan Profil PNS, stelah itu akan muncul halaman seperti gambar dibawah :
4. Kemudian ketikan NIP Baru kita sebanyak 18 Digit, seperti gambar berikut :
5. Setelah memasukan NIP, kemudian klik Next, kemudian akan muncul halaman berikutnya, seperti gambar dibawah ini :
6. Kemudian masukan Kode Captcha, biasanya terdiri dari kombinasi angka dan huruf sebanyak 5 digit. Kita tinggal mengetik ulang kode captcha yang muncul. Setelah itu, akan muncul halam data Profil Kita sebagai PNS, seperti gambar berikut :
Dari data tersebut kita dapat mengecek kebenaran akan data PNS kita. Bila terdapat kesalahan kita bisa langsung melaporkan kepada BKD dengan membawa dokumen yang sah.
Bagi bapak dan ibu yang berstatus PNS, bila ingin mengecek Data Profil bapak dan ibu, silahkan klik tautan dibawah ini :